Sidrap, detikkasus.com – Banjir yang melanda dua Kecamatan perbatasan Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Wajo (Ajatappareng) yang di landa banjir bandang di Desa Dengeng-Dengeng, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, hingga merembes ke perbatasan
Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Senin (7/8/2017) sejak pukul 06.30 hingga petang ini masih merembes ke ratusan hektar tanaman padi.
Dalam pemantauan banjir lumpur tersebut semakin meluap merembes ke timur (wilayah Kabupaten Wajo).
Banjir yang melanda wilayah Pitumpanua ini, menimpa Desa Lompoloang, Kelurahan Tobarakka, Kelurahan Siwa, dan Kelurahan Bulete.
Dikonfirmasi H.Alamsyah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, mengatakan, banjir lumpur kiriman tersebut menggenangi ratusan hektare tanaman padi berbuah. Bahkan Jembatan Bulete yang merupakan penghubung trans Sulawesi juga terancam ambruk bila tidak segerah dibenahi.
Akibat banjir tersebut urat nadi perekonomian di daerah ini jembatan Bulete , adalah alur penghubung desa penghasil padi dan sayur mayur antar perbatasan kedua Kabupaten Wajo-Sidrap.
“ Banjir bandang ini merembes ke beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Pitumpanua, dan apalagi Jembatan Bulete , kondisinya cukup terancam ambruk, dengan derasnya arus banjir yang membawa kayu dari ulu, ” ungkap Alamsyah.
Sementara itu baik pemerintahan Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Wajo, belum merinci kerugian masyarakat dan sarana akibat banjir bandang ini, diperoleh informasi bupati Sidrap Rusdi Masse, dan Bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru, dikabarkan langsung melakukan peninjauan langsung ke lapangan sekaligus memerintahkan bagian penanggulangan bencana dan kerjasama dengan Dinas Partanian me data tanaman padi yang mulai berbuah yang ikut rusak akibat derasnya arus banjir yang bercampur lumpur. (Wyn).