Detikkasus.com | GRESIK, Seluruh SMP sederajat di Kabupaten Gresik telah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dalam Ujian Nasional (Unas) 2018 tahun ini. Total lembaga yang mengikuti UNBK ada 247 lembaga. Sehingga membutuhkan jumlah pengawas yang lebih banyak, hingga mencapai dua kali lipatnya.
Ke depannya, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik akan merencanakan pengawasan UNAS dengan kamera closed circuit television (CCTV). Rencana itu di sampaikan oleh Wakil Bupati Gresik M. Qosim setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) UNBK hari pertama di tiga sekolah.
” Untuk tahun depan, kalau bisa pengawasannya menggunakan CCTV, sehingga bisa mengetahui kejujuran peserta dan pengawas juga lebih efisien,” ujar Qosim, Senin 23/4.
M. Qosim melakukan sidak ke tiga lembaga sekolah yang ada di Kecamatan Benjeng. Diantaranya Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Gresik yang beralamat di Metatu – Benjeng, SMP Muhammadiyah 8 Benjeng, dan SMP Negeri 1 Benjeng. Wakil Bupati Gresik, M.Qosim didampingi Kepala Kemenag Gresik, Supandi dan Kadispendik Gresik, Mahin. Ketiganya Berdo’a agar semua peserta UNBK tahun ini dan tahun berikutnya bisa mengerjakan soal dengan sukses. Yang di amini oleh seluruh peserta ujian dan pengawas.
“Saya do’akan semoga semua peserta ujian lulus dengan nilai baik,” pungkas M. Qosim.
Kadispendik Gresik, Mahin mengatakan bahwa sejauh ini pelaksanaan ujian masih lancar dan tidak ada halangan. Dirinya belum menerima laporan keluhan dari lembaga peserta ujian.
” Hingga saat ini pelaksanaan UNBK masih lancar dan tidak ada halangan,” ungkap Mahin.
Pada UNBK tahun ini, Kepala SMP Negeri 1 Benjeng M. Nur mengaku sangat sedih. Hal itu di karenakan ada salah satu siswanya, Muhammad Rizaldi yang tidak bisa meengikuti ujian. Almarhum sudah tercatat sebagai peserta UNBK di SMPN 1 Benjeng. Pelajar asal Deliksumber – Benjeng, dikenal sebagai anak pendiam dan pandai. ” Dia meninggal karena tersengat listrik,” kata M. Nur. (jack)