Babinsa sawohan serda tatok melaksanakan kegiatan komsos dg para petani tambak udang di desa sawohan dusun kepetingan kab sidoarjo

Selasa, 19 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detikkasus.com | Sidoarjo -, Menurut ungkapan para petani tambak udang di wilayah desa sawohan dusun kepetingan kec buduran nasib yg kurang mujur kini tengah dialami para petambak udang di dusun kepetingan. Bibit udang yang mereka tanam rata rata banyak yg mati mengambang. Penyebab kematian jenis udang vaname itu masih dalam proses penyelidikan instansi terkait.

Namun para petambak udang di wilayah desa sawohan kec buduran di dusun kepetingan mengira, kematian petani tambak udang vaname itu akibat pengaruh cuaca.

“Cuacanya yg tidak menentu dalam sehari terkadang panas terkadang hujan. Ini yang membuat bibit udang yang mati mendadak terutama yang masih berusia di bawah 2 bulan, memang pada umumnya para petani tambak udang menanam bibit udang dalam usia di bawah 2 bulan, sehingga para petani tambak banyak yang menderita kerugian.”

Baca Juga:  Berikan Pesan Kamtibmas Dan Himbauan Saat Kunjungi Warga

Ada beberapa puluh hektar tambak udang yang ditanam lebih awal sehingga usianya ada yang sudah mencapai 3 bulan. Sebagian besar tanaman udang yang sudah berusia 3 bulan ini masih cukup bertahan. Meski begitu, belum bisa dikatakan tanaman udang vaname itu selamat dari kematian massal,” katanya.

Dikatakan, udang vaname sebetulnya termasuk jenis udang yang kuat dan bandel dan doyan makan karena itu pertumbuhannya relatif cepat.

Berbeda dengan udang windu yang rentan terhadap serangan virus sehingga mudah mati. Karena dinilai merugikan para petani tambak, petani tambak udang di wilayah sidoarjo sekarang sudah jarang menanam udang windu

Menurut dia, dugaan pengaruh iklmim atau cuaca menjadi penyebab kematian massal, Bibit udang vaname diketahui ketika pada pagi hari terjadi hujan deras kemudian terang dan tak lama sinar matahari bersinar terik. Beberapa saat kemudian tampak udang-udang itu muncul ke permukaan, seperti dalam kondisi stres. “Beberapa jam kemudian udang yang stres itu akan mati mengambang,” katanya.

Baca Juga:  Pijet Di Jalan Masangan Wetan Rt 7, Rw 02, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Diduga Melayani Plus, Pasang Tarip Rp. 250 Ribu.

Para petani menderita kerugian puluhan juta. Ironisnya sebagian besar tambak udang yang mati ini milik petani tambak yang hidupnya pas-pasan dan sangat menggantungkan hidupnya dari hasil panen udang. Setelah tambak udang mereka gagal panen para petani tambak tidak tahu harus berbuat apa.

Serda Tatok menyampaikan Saya selaku babinsa Desa sawohan dan beserta seluruh petani tambak yang ada di wilayah desa sawohan akan memantau dan mendampingi utk berkordinasi dan menampung, aspirasi mereka yg akan di sampaikan kepada kepala dinas perikanan di kabupaten sidoarjo.

Baca Juga:  Diberi Kejutan Danrem 081/DSJ, Dua Kapolres di Madiun Basah Kuyup

agar para petani tambak yang lainnya nantinya bisa menyebutkan, selain pengaruh cuaca yang kurang menguntungkan, seringnya hujan di daerah kab sidoarjo juga menyebabkan tingkat keasaman air tambak menurun jadi “Seringnya turun hujan atau terlalu banyaknya campuran air tawar dari sungai kurang bagus buat tanaman udang di tambak,” ujarnya.

Air pada ditambak setiap saat harus dijaga agar tingkat keasamannya stabil. “Air asin terlalu banyak masuk tambak udang enggak baik, air tawar terlalu banyak masuk tambak juga enggak baik, katanya Yang baik itu jika kadar keasaman air tambak normal. Petani tambak menyebut rasa air tambak itu payau, terlalu asin tidak terlalu tawar juga tidak ucapnya.(Zeey /Lyn).

Berita Terkait

Ketua DPC PJI Bojonegoro : Kawal Terus Kasus Pembacokan Wartawan di Wilayah Hukum Polres Tuban
Eho Baluta Nias Selatan Dikunjungi Pasangan FAOITA No. Urut 4
Paslon FAOITA NO. 4 kukuhkan Kordes Dan Kartini FAOITA Se-Kecamatan Hibala Kabupaten Nias Selatan
Pelaksanaan Bimtek, Terus Bergulir Menjelang Akhir Tahun, Dan Terus Kerap Menguras Dana Desa.
Telan Korban Kecelakaan, Ormas LAKI, Minta Kantor Dinas PUPR Aceh Timur, Segera Perbaiki Badan Jalan Yang Telah Rusak 
SAPA : Tekankan Bahwa Syariat Islam Aceh, Sering Kali Hanya Menjadi Janji Tong Kosong Nyaring Bunyinya.
80 Persen Pelanggar Syariat Islam Di Banda Aceh Mahasiswa Asal Luar Kota.
SDM Polda Aceh, Melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Konselor Psikologi
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 16:11 WIB

Ketua DPC PJI Bojonegoro : Kawal Terus Kasus Pembacokan Wartawan di Wilayah Hukum Polres Tuban

Sabtu, 16 November 2024 - 10:55 WIB

Eho Baluta Nias Selatan Dikunjungi Pasangan FAOITA No. Urut 4

Sabtu, 16 November 2024 - 10:54 WIB

Paslon FAOITA NO. 4 kukuhkan Kordes Dan Kartini FAOITA Se-Kecamatan Hibala Kabupaten Nias Selatan

Jumat, 15 November 2024 - 21:28 WIB

Pelaksanaan Bimtek, Terus Bergulir Menjelang Akhir Tahun, Dan Terus Kerap Menguras Dana Desa.

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

Telan Korban Kecelakaan, Ormas LAKI, Minta Kantor Dinas PUPR Aceh Timur, Segera Perbaiki Badan Jalan Yang Telah Rusak 

Berita Terbaru

Peristiwa

Kodam IV/Diponegoro Menyiapkan Skema Jaga Stabilitas Pilkada

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:12 WIB

Uncategorized

Eho Baluta Nias Selatan Dikunjungi Pasangan FAOITA No. Urut 4

Sabtu, 16 Nov 2024 - 10:55 WIB