Provinsi Sumbar – Tanah Datar, Detikkasus.com – Sebuah gelaran mengedukasi masyarakat terhadap penggunaan obat dan pangan aman dihelat di Batusangkar Kabupaten Tanah Datar, Sabtu (12/08).
Bertempat di Gedung Nasional Suri Maharajo Dirajo, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menggelar pengabdian masyarakat berupa Gerakan Nasional Apoteker Peduli Obat Aman (GeNAPOA)serta peduli pangan aman.
Sebuah rekor MURI ingin diukir dalam rangka Ulang Tahun ke 62 Ikatan Apoteker Indonesia dengan memberi pengetahuan langsung ke rumah-rumah tentang penggunaan obat yang baik sesuai dengan anjuran kesehatan.
Menurut salah seorang pengurus PC IAI Tanah Datar Endah menyebutkan, pengabdian masyarakat yang berlangsung 2 hari di Tanah Datar ingin tercatat sebagai rekor MURI yakni dengan menempuh jarak 62 km, melibatkan 620 apoteker, untuk 6200 keluarga dan dengan waktu 6200 detik dari batas kota Padang menuju Batusangkar.
Kampanye ini sejalan dengan program DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang), masyarakat diedukasi bagaimana menggunakan obat sebagaimana mestinya, aman dan tidak membahayakan.
Sementara Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam kesempatan itu menyampaikan dukungan kegiatan ini yang bertujuan menciptakan generasi yang sehat dan kuat.
Bupati Irdinansyah mengatakan saat ini kebanyakan jajanan yang ada terutama untuk anak Sekolah Dasar tidak sehat bahkan membahayakan kesehatan. Berbagai makanan ringan yang dijual tidak mengandung gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bahkan bisa merusak sistem metabolisme tubuh. Ditambah lagi jajanan di luar sekolah yang tidak terkontrol bahan baku, cara pembuatan dan hiegienitasnya.
“Saya minta Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera bertindak melakukan pengawasan terhadap pedagang yang menjajakan jajanan di sekolah,” tegasnya.
Disampaikan pedagang yang menjajakan makanan di luar sekolah perlu dikontrol sehingga jajanan yang akan dibeli anak-anak aman untuk dikonsumsi.
Disampaikannya juga “Saya ajak anak-anak Tanah Datar harus mengkonsumsi makanan sehat dan aman, pastikan makanan yang dimakan makanan sehat yang tidak mengandung bahan berbahaya yang berasal dari zat seperti pewarna makanan, pengawet dan penyedap rasa seperti, formalin, rodhamin B, methanyl yellow, dan pestisida, kemudian, makanan haruslah terbungkus dengan rapi, jika jajanan tidak terbungkus, maka ada kemungkinan dihinggapi oleh lalat, debu dan hal lainnya yang dapat menjadi sumber penyakit,” ajak bupati kepada ratusan siswa SLTP dan SD yang memadati Gedung Nasional.
Bupati juga ajak pihak sekolah, guru dan orang tua menyikapi hal ini dengan serius. “Ini perlu menjadi kekhawatiran bersama, kerupuk saja yang menjadi makanan sehari-hari, hari ini patut diwaspadai karena ada yang diolah menggunakan bahan kimia berbahaya,” ingat bupati.
Bupati menyambut baik program BPOM di Tanah Datar, “Terima kasih telah ditunjuknya Tanah Datar sebagai lokasi kegiatan, mudah-mudahan upaya pengawasan obat dan makanan di Tanah Datar semakin ditingkatkan,” harapnya.
Anggota DPR RI Komisi IX Betty Shadiq Pasadigoe yang turut memberi sambutan mengatakan tugas BPOM patut didukung bersama mengingat begitu banyak kasus yang terjadi dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
“Aspirasi dan keinginan masyarakat yakni memastikan obat dan makanan yang dikonsumsi aman dan ini menjadi tugas berat BPOM mewujudkannya,” sampai Betty Shadiq anggota DPR RI yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan ini.
Betty sampaikan banyak kasus yang terjadi seperti peredaran obat palsu, vaksin palsu, makanan kadaluarsa, makanan yang mengandung berbahaya, kosmetik yang berbahaya sehingga atas rekomendasi DPR RI, BPOM perlu diperkuat secara kelembagaan dan didukung bersama.
Dengan kondisi ini, sebut Betty Shadiq lahirlah Inpres Nomor 3/2017 tentang Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan yang ditujukan kepada Menko Bidang Pembangunan SDM dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian Menteri Dalam Negeri, Menteri PAN dan RB, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Kepala BPOM, para Gubernur, para Bupati/Walikota se Indonesia.
Inpres ini mengamanatkan pihak-pihak tersebut untuk mengambil langkah-langkah strategis sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan untuk peningkatan efektifitas dan penguatan pengawasan obat dan makanan yang meliputi sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat, obat tradisional, komestik, ekstrak bahan alam, suplemen kesehatan, pangan olahan dan bahan berbahaya yang berpotensi disalahgunakan, sehingga konsumen secara keseluruhan dapat terlindungi.
Sementara Kepala BPOM Dr. Ir. Penny K Lukito, MCP menyampaikan menjadi tugas BPOM untuk memastikan produk obat dan makanan yang beredar di tengah-tengah masyarakat aman.
“Masyarakat perlu dilindungi termasuk anak-anak yang bangsa yang baru tumbuh sehingga ketahanan bangsa dapat diwujudkan,” sebut Penny.
Kepada anak-anak, Penny ajak menjadi anak yang cerdas memilih makanan, jangan asal makan tanpa mempedulikan sehat tidak sehat makanan yang dikonsumsi.
BPOM juga akan meluncurkan program gerakan masyarakat hidup sehat dengan melatih anak-anak Pramuka mengenal pangan yang aman sehingga disosialisasikan dan menjadi contoh bagi teman-teman di sekolah.
Penny juga menghimbau remaja-remaja Indonesia mengkampanyekan remaja anti rokok. “Rokok sangat tidak baik untuk kesehatan, apalagi untuk remaja yang masih pada fase pertumbuhan,” cetusnya.
“Dengan mengusung tema Aku Anak Indonesia Generasi Peduli Obat dan Pangan Aman, lahir kesadaran dan komitmen bersama menwujudkan generasi yang kuat dan sehat,” pungkasnya.
Acara juga diisi dengan penampilan lagu, tari dari siswa-siswi SDN 22 Kampung Baru dan SMAN 1 Batusangkar serta pengukuhan apoteker cilik untuk sekolah Dasar.
Turut hadir pada acara ini Staf Ahli Menteri PUPR Prof. Firdaus Ali yang juga alumni SMA 1 Batusangkar, Deputi II BPOM Ondri Dwi Sampurno, Kapus Penyelidikan Obat dan Makanan BPOM Hendri Siswandi, Direktur Pengawasan Distribusi PT dan PKRT BPOM Hanetje G. Kakerisa, Kapus Informasi Obat dan Makanan BPOM Roby Dermawan, Kepala Balai Besar BPOM Sumbar Zulkifli dan Ketua IAI Sumbar Zulkarni.R. (Myto).