Detikkasus.com | Jember, Pertimbangan situasi dibeberapa wilayah akhir-akhir ini dengan adanya tanda-tanda tindakan intoleransi dibeberapa kota seperti di Yogyakarta yaitu perusakan Gererja, penyerangan Gereja di Sleman dan di Tuban bahkan penyerangan terhadap tokoh agama mengundang keprihatinan semua pihak termasuk elemen masyarakat di Kabupaten Jember.
Untuk itu Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jember Abdul Muis melaksanakan audensi dengan berbagai pihak dalam rangka mengantisipasi hal-hal terkait intoleransi tersebut jangan sampai terjadi di Jember.
Pada Rabu 14/02/2018 Pukul 10.00 Wib FKUB Jember yang dipimpin oleh Abdul Muis bersama pengurus menemui Komandan Kodim 0824 Letkol Inf Arif Munawar, terkait dengan pertemuannya tersebut saat kita wawancarai Letkol Inf Arif Munawar menyampaikan bahwa Kabupaten Jember pada umumnya hingga saat ini kondusif, dari semua elemen masyarakat masih dapat menjaga keamanan.
Letkol Inf Arif Munawar berharap kondusifitas Kabupaten Jember ini dapat terpelihara dan masyarakat secara individual tetap menjaga keamanan dan mematuhi hukum dan tidak mudah terpancing provokasi kejadian intoleran yang terjadi diluar Kabupaten Jember, terkait kedatangan tokoh-tokoh agama dari FKUB Jember ini merupakan himbauan kepada masyarakat untuk agar selalu menjaga rasa saling hormat menghormati antar umat beragama.
Selanjutnya Letkol Inf Arif Munawar juga menyampaikan bahwa himbauan khusus kepada masyarakat agar kembali menghayati dan memahami nilai-nilai Pancasila seperti halnya pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari sehingga tumbuh rasa saling hormat menghormati antar umat beragama untuk mewujudkan Jember yang Kondusif, Jember yang aman dan Sejahtera.
Sementara itu Abdul Muis selaku ketua FKUB Jember dalam wawancaranya menyampaikan bahwa pertemuannya dengan Komandan Kodim 0824 ini adalah silaturahmi biasa namun kita juga membicarakan hal-hal dalam rangka meningkatkan rasa saling hormat menghormati antar umat beragama masyarkat Kabupaten Jember.
Upaya ini juga dapat dikatakan sebagai upaya antisipatif terhadap kejadian-kejadian intoleransi yang terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah sehingga jangan sampai terjadi di Jember.
Lebih lanjut Abdul Muis mengajak kepada suluruh elemen masyarakat agar tidak mudah terpancing berita-berita yang tidak jelas sumbsernya dan kalau memang kurang jelas hendaknya dikomunikasikan kepada tokoh-tokoh agamanya masing-masing sehingga tidak terjadi kesalahan pemahaman dan penyikapannya. (sis24)