Propinsi Jatim – Kabupaten Banyuwangi, Detikkasus.com – Rabu, 15/11/2017, Musyawarah cabang Luar biasa Koni Banyuwangi telah lama di laksanakan, namun kayaknya masih menyisakan masalah yang menuai kontrofersi di kalangan aktivis. Seperti yang di lakukan Pelni Rompies Salah satu aktifis FPAN yang juga di dampingi Ketua LSM Somasi Suparmin.SH melaporkan ketua Koni Banyuwangi kepada kejaksaan agung, Koni Pusat, DPR-RI Komisi 3 Dan Mabes Polri yang berkedudukan di jakarta.
Laporan Pelni dan kawan kawan bukan tanpa alasan, menurut Pelni laporan di dasari dengan dugaan pengkondisian peserta MuscabLub Koni tahun 2015 yang di menangkan michel edy haryanto. Diantaranya ada 6 oknum PNS yang mengikuti Muscablub di Hotel Santika di kondisikan dengan memberi sejumlah uang, yaitu sebesar Rp.1000.000. Per orang.
Di saat muscablub itu kita menduga banyak kejanggalan, dugaan kami ada pengkondisian peserta muscab waktu itu sehingga di menangkan michel.” Ujar pelni menjelaskan melalui Via Handfhone cellulernya ke awak media Detikkasus.
Bahkan pelni menegaskan tidak hanya permasalahan koni namun laporanya juga terkait aktifitas pertambangan galian C.
Yang kita laporkan bukan hanya ketua koni, namun ada beberapa oknum yang turut kita laporkan, dan bukan hanya terkait koni, kita juga melaporkan terkait aktifitas galian C yang diduga ijin galian milik michel juga bermasalah. Karena ijinnya sudah habis, bahkan ijin tambang galian C yang semestinya 1,6 Hektare akan tetapi justru sampai mencapai 10 Hektare. Hingga sampai saat ini pun tambang galiannya C nya tidak di reklamasi.
Ada apa ini ko justru pemerintah tutup mata. Padahal tidak jauh dari lokasi tambang, ada Lapter Blimbingsari yang bisa saja mengganggu aktivitas penerbangan Imbuhnya.
Sedangkan sampai berita ini di tayangkan, ketua Koni michel edy haryanto yang juga ketua DPC salah satu partai ini masih belum dapat di konformasi. ( Teddy ).