Gerak Jalan Perjuangan (GJP), Mojosari – Mojokerto Dengan Tema Perjuangan Usir Belanda.
Mojokerto, Detikkasus.com – Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi memberangkatkan secara resmi ratusan peserta Gerak Jalan Perjuangan (GJP) Mojosari – Mojokerto di Lapangan Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Minggu (20/11/2016) Gerak jalan yang menempuh rute sepanjang 17 km.
Kepada Sejumlah Wartawan: Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Mojokerto sekaligus ketua penyelenggara acara, Ustadzi Rois mengatakan, jumlah peserta GJP Mojosari – Mojokerto tahun 2017, diikuti kurang lebih oleh 337 peserta perorangan putra/ putri, Dan 287 beregu umum putra/ putri serta 15 regu dari TNI – Polri.
Rekan-rekan dari Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Mojokerto selaku regu kehormatan, juga turut berpartispasi dalam GJP Mojosari-Mojokerto tahun ini. Rute GJP Mojosari-Mojokerto tahun 2016 yakni dari garis start ke pos pertama kurang lebih 7 km, dilanjutkan ke pos II yakni 6 km dan 4 km lagi untuk menyentuh garis finish, total rute yakni 17 km,” ungkapnya.
Start GJP diawali dari Lapangan Lebaksono, Pungging Menuju arah Trawas Pertigaan Jatilangkung – Jatilangkung – Pertigaan arah ke Pacet – Dan Pertigaan Pesanggarahan arah ke Dlanggu – Kutorejo (Pos I : Lapangan Kutorejo.
Selanjutnya dari Kutorejo – pertigaan Dlanggu arah ke Badung – Pertigaan Badung arah ke Tangunan (Pos II: Balai Desa Badung).
Terakhir dari Badung – Tangunan – dan finish di Lapangan Sekolah Polisi Negara (SPN), Kecamatan Bangsal. Para peserta memperebutkan hadiah trophy, piagam dan pembinaan bagi juara gerak jalan. Pendaftaran GJP Mojosari – Mojokerto ini sendiri, telah dibuka sejak 14-17 Oktober 2017 lalu melalui Disporabudpar Kabupaten Mojokerto di Jalan Jayanegara, Kecamatan Puri. Rute GJP Mojosari-Mojokerto terilhami dari rute escape Pasukan Komando Hayam Wuruk.
“Pasukan Komando Hayam Wuruk tersebut dipimpin Mayor Pamoe Rahardjo, dalam pertempuran Mojosari Selatan untuk mengusir penjajah Belanda yang menduduki sebagian wilayah Mojokerto pada tahun 1949 silam. Penunjukkan Mayor Pamoe Rahardjo saat itu dilakukan oleh Kolonel Soengkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur (Panglima Divisi I) melalui surat Perintah Siasat No. 2/Gmdt/Dar. tanggal 24 Desember 1948,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati, Pungkasiadi dalam sambutannya berharap agar GJP Mojosari-Mojokerto bisa dijadikan media dalam memetik kembali nilai-nilai sejarah perjuangan masyarakat Mojokero serta memupuk rasa nasionalisme. “Saya harap peserta dapat menjadikan moment GJP Mojosari -Mojokerto tahun 2017 sebagai media untuk memetik kembali nilai-nilai kepahlawanan,” ujarnya.
Masih Wakil Bupati, untuk memberdayakan olah raga gerak jalan di masyarakat, Pihaknya berpesan kepada peserta untuk senantiasa menjaga kedisiplinan dan ketertiban hingga akhir acara. Wakil Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara dan pihak-pihak yang ikut mensukseskan acara.
Orang nomor dua di Kabupaten Mojokerto ini juga berharap agar event tersebut terus konsisten digelar setiap tahun. Hadir juga dalam acara ini unsur Forkopimda, pimpinan DPRD Kabupaten Mojokerto, Ismail Pribadi, Asisten dan Staf Ahli serta SKPD.
Dalam pantauan Detikkasus.com GJP Mojosari Mojokerto di ramaikan dengan arak arakan foto Pocong, sebagai simbol Roh Pahlawan Pejuang dahulu mengingatkan pada Saat Negara kita di jajah Belanda. LUGI)