NO: PR / 3802 / X / PENREM / 2017
Lamongan-, detikkasus.com – Program ketahanan pangan yang digalakkan oleh pemerintah tidak hanya tanaman padi saja, akan tetapi juga tanaman pangan yang lain, khususnya jagung. jenis tanaman tersebut di Indonesia masih impor dari negara lain. Hal ini dikarenakan kebutuhan jagung cukup tinggi, sedangkan kemampuan produksi yang ada saat ini masih sedikit, sehingga belum mencukupi kebutuhan dalam negeri. Ketergantungan bahan makanan tersebut, membuat pemerintah untuk berusaha memenuhi kebutuhan yang ada sehingga kestabilan kesejahteraan pangan dapat tercapai. Minggu (29/10/2017).
Sementara itu, kondisi lahan yang ada seperti di wilayah lamongan yang berada di kecamatan Mantup tidak semua bisa ditanami padi, maka di beberapa desa ditanam tanaman lain seperti yang dilakukan oleh kelompok tani Kembang Jambu Dsn Sembaling Desa Mantup Kec Mantup Kab Lamongan dalam upaya membantu pemerintah menciptakan swasembada pangan, mereka menanam jagung jenis hibrida.
Selama para petani melakukan pengolahan lahan hingga panen jagung, mereka selalu didampingi dari para Penyuluh Pertanian dan Babinsa seperti yang di lakukan Babinsa Koramil 09 Mantup Sertu Sunggono. Selain melakukan panen jagung, para petani juga mendapat penyuluhan tentang bagaimana merawat tanaman jagung dan padi. Ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam membantu kesejahteraan para petani.
Pendampingan kepada para kelompok tani diberikan metode pengolahan lahan yang baik, pemilihan jenis tanaman yang cocok dengan iklim setempat, cara pemberantasan hama, pemupukan sampai dengan panen yang benar. Untuk masyarakat desa dalam proses penanaman tidak serentak sehingga dalam satu wilayah serta jenis yang ditanam berbeda – beda membuat para Babinsa dan PPL dalam memberikan penyuluhan dan pendampingan ke kelompok tani berbeda – beda disesuaikan dengan kondisi tanaman yang ada saat itu.
Para Babinsa dan PPL Pertanian dalam pendampinan ke para petani dilakukan secara langsung terjun di lapangan. Mereka tidak membutuhkan pengarahan akan tetapi praktek langsung di lapangan, sehingga bila terjadi permasalahan dapat diatasi secara bersama – sama. Para petani tidak membutuhkan ceramah akan tetapi lebih kepada praktek dilapangan. Manfaat dari praktek di lapangan adalah semakin eratnya hubungan emosional antara petani, Babinsa dan PPL. Ini sangat bagus bila bisa diterapkan kepada seluruh sektor pemerintahan. (Penrem 082/CPYJ ).
Authentifikasi :
Kapenrem 082/CPYJ, Mayor Caj (K) Candra Yuniarti, S.S