Disinyalir Layaknya, Seperti Pejabat Dewan Pers Saja.
Aceh |Detikkasus.com -Terkait adanya, terus berulang-ulang. Yang pada sebelumnya sempat telah terjadi pemberitaan di media online ini, berjudul. Terkesan kaget, orang kepercayaan pelaksana rekanan kontraktor “R”, peningkatan jalan mukim ali. Adanya pemberitaan miring, proyek asal jadi. Dinilai oleh “R” wartawan itu mudah di atur dengan harga recehan. Terbitan pada tanggal, rabu 20 november 2024 kemarin lalu.
Anehnya lagi, setelah beberapa kalinya muncul pemberitaan miring itu. Tentang pekerjaan proyek pengaspalan peningkatan jalan mukim ali tersebut, di beberapa edisi di media online ini. Yang terkesan tidak sanggup lagi berpikir lagi, orang kepercayaan pihak pelaksana rekanan kontraktor itu. Maka muncullah, dari salah seorang oknum PPTK kantor dinas PUPR pemerintahan kota langsa.
Berinisial “A”, dan dirinya menghubungi wartawan media online ini. Menggunakan telepon selular biasanya, terhubung kepada wartawan media online ini. Berinisial “A” itu, lakukan ceramah terhadap wartawan. Agar tidak dilakukan pemberitaan lagi, disinyalir layaknya seperti dewan pers saja.
Untuk selanjutnya itu kembali, PPTK dari kantor dinas PUPR pemko langsa tersebut. Adanya hubungan kontak telepon selularnya, kepada wartawan media online. Dengan nomor selularnya, 081264xxxx38. Terhubung dengan wartawan media online ini, oknum PPTK kantor dinas pupr pemko langsa itu. Langsung mengomentari, dengan tata cara berceramah.
Menurutnya, oknum PPTK berinisial “A” itu. “Hai, wak…berita apa yang sudah di buat, ente sudah gila ya. Masa kita satu kampung. Ente buat seperti itu, besok-besok jangan lagi buat berita itu ya..malu saya, di kata-katain di kantor PUPR langsa. Apa gunanya berteman”, imbuhnya “A” itu. Mengulaskan ceritanya kepada wartawan media online ini, kemarin 20/11/2024 sekitar pukul.10.16.wib.
Lucunya lagi, oknum PPTK kantor dinas PUPR pemko langsa tersebut. Hanya sebatas ceramah saja, di dalam adanya dugaan penyimpangan mark-up ajang raub keuntungan proyek dana anggaran DBH sawit itu, bukan ceramah yang perlu di didengar. Tapi, keloyalitasannya yang perlu di lihat. Jadi kalau semtang-mentang satu kampong, apa bisa hanya sebatas tutup mata. Sementara itu, pekerjaan yang di kerjakan oleh pihak pelaksana rekanan kontraktor tersebut. Menggunakan dana anggaran negara, bukan dana anggaran perorangan milik kepala dinas PUPR atau kabid PUPR pemko langsa.
(Jihandak Belang/Team Media Grop)