BOJONEGORO | Detikkasus.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 menjadi momentum penting bagi jurnalis Bojonegoro untuk dapat terlibat secara langsung ataupun tidak langsung dalam proses demokrasi.
Syamsul Anam, Ketua DPC PJI Bojonegoro, menekankan pentingnya jurnalis dalam mengawasi jalannya Pikada Bojonegoro 2024.
Menurutnya, jurnalis dapat berperan sebagai pengawas Pilkada untuk memastikan proses pemilu berjalan jujur, adil, dan transparan. Mereka dapat melaporkan melalui karya tulisan segala bentuk pelanggaran atau gangguan yang terjadi.
“Untuk melakukan kontrol proses Pilkada, jurnalis bisa sebagai pemantau independen. Bahkan jurnalis bisa secara aktif sebagai warga negara untuk mengawasi dan melaporkan jika terdapat permasalahan atau kecurangan pada jalannya Pilkada,” ujar Anam kepada media, Minggu (03/11/2024).
Kultur jurnalis yang terbiasa dengan sikap kritis dan aktivitas akademik, serta melakukan penelitian atau survei, menurut Anam, dapat menjadi modal penting untuk memperkuat integritas Pilkada.
“Dengan sikap kritis dan kultur akademik, jurnalis dapat membantu menjaga integritas Pilkada dan mencegah terjadinya berbagai kecurangan,” jelas pria yang identik dengan rambut gondrong itu.
Pada Pilkada Bojonegoro 2024, dua calon telah muncul. Hal tersebut, menurutnya, menunjukkan antusiasme tinggi dalam meramaikan pesta demokrasi. Karena itu, ia berharap para calon berkompetisi dengan baik melalui adu ide, gagasan di debat publik yang difasilitasi oleh KPU, sehingga masyarakat tahu visi dan misi calon pemimpinnya.
“Saya rasa penting bagi Paslon untuk berkompetisi sekaligus beradu gagasan di debat publik yang diselenggarakan oleh KPU, supaya masyarakat tahu bagaimana cara calon pemimpinnya untuk memajukan infrastruktur di Bojonegoro, melakukan perubahan yang positif, dan meningkatkan kemampuan pemerintah,” ungkapnya.
“Karena peningkatan kemampuan pemerintah daerah sangat penting untuk pelayanan publik sekaligus pengambilan kebijakan yang lebih baik, penanganan masalah publik yang lebih efektif, termasuk dalam pengelolaan sumber daya yang kita miliki,” imbuhnya.
Dengan demikian, menurut Anam Jozz sapa’an akrabnya, Pilkada mempunyai nilai strategis sebab tidak sekadar pemilihan pemimpin, tetapi juga merupakan sebuah proses yang memiliki dampak luas bagi kehidupan masyarakat serta masa depan daerah. Karena ini merupakan momentum yang baik, sudah semestinya perlu untuk terus mendorong partisipasi aktif jurnalis dan masyarakat dengan cara menggunakan hak suara untuk memilih pemimpin daerah sesuai yang diharapkan.
“Pilkada memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara untuk berpartisipasi secara langsung dalam proses pengambilan keputusan politik. Partisipasi masyarakat dalam pemilu merupakan wujud nyata dari kedaulatan rakyat. Tentu dalam hal ini jangan sampai golput, sebab sudah seharusnya kita semua menggunakan hak suara untuk memilih calon yang sesuai dengan harapan kita,” pungkasnya.
(Andri)