Bojonegoro | Detikkasus.com – Ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bojonegoro mengikuti penyuluhan keamanan pangan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan di SMK 5 Bojonegoro, Selasa (23/04/2024). Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto berharap para pelaku UMKM dapat menciptakan olahan pangan yang aman, sehat dan bergizi serta dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan bahwa kegiatan penyuluhan keamanan pangan ini termasuk bentuk sinergitas dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Tujuannya untuk meningkatkan kualitas produk para pelaku UMKM di Bojonegoro.
“Melihat banyaknya potensi yang ada di Bojonegoro, maka bagi pelaku UMKM jangan hanya mempunyai satu produk. Namun bisa mengembangkan produknya lebih banyak lagi agar konsumen dapat memilih,” ucapnya.
Lebih lanjut, Pj Bupati Adriyanto mengatakan bahwa saat ini masyarakat semakin sadar diri untuk memilih hidup sehat. Yakni dengan mengonsumsi makanan yang sehat. Maka kedepan, para pelaku UMKM dituntut untuk menciptakan produk olahan pangan yang aman, sehat dan bergizi. Yakni dari segi komponen, cara pengolahan, serta penyajiannya.
Pemkab Bojonegoro akan terus melakukan pendampingan dan evaluasi terhadap pelaku UMKM untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produknya. Salah satunya dengan pendampingan dari segi marketing seperti pelatihan cara berjualan secara online, dan pelatihan cara produk UMKM bisa masuk e-katalog. “Tentu harapan besarnya para pelaku UMKM dapat membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar,” terang Pj Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Ani Pudjiningrum menambahkan bahwa untuk memastikan olahan pangan yang dikonsumsi itu aman, maka diterbitkan peraturan Izin Edar Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). “Saat ini sudah ada 310 UMKM yang mengajukan untuk mengikuti penyuluhan keamanan pangan, dan tahun ini target kita menyasar 1.000 UMKM yang akan mendapat pendampingan,” ujarnya.
Selain itu, Ani Pudjiningrum berharap dengan kegiatan ini para pelaku atau pengusaha makanan mengetahui cara produksi makanan yang baik, memahami ketentuan label makanan, dan mengetahui proses perizinan secara digital dalam pengurusan merek produk.
“Di akhir acara ada pengurusan sertifikat halal, maka dalam satu kegiatan ini akan banyak mendapat ilmu,” pungkasnya.
(Andri)