KUBU RAYA I Detikkasus.com -, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., bersama Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan, S.E., M.M., dan Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol. Pipit Rismanto, S.IK., M.H.,. memimpin Apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Penanggulangan Bencana Banjir di Provinsi Kalimantan Barat. Apel itu digelar di Lapangan Tidayu Makodam XII/Tanjungpura, Rabu (20/12/2023).
Apel tersebut dihadiri 500 orang personel gabungan yang terdiri atas Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI/Polri, dan berbagai instansi stakeholder lainnya.
Harisson mengatakan bahwa apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana perlu dilakukan untuk mengetahui kesiapan personel dan peralatan sebagai bagian dari upaya pencegahan dalam menghadapi bencana.
“Dengan dilaksanakannya apel kesiapsiagaan pada hari ini, mari bersama kita berkomitmen untuk berkoordinasi, bersinergi, dan bersiaga agar potensi dampak bencana banjir dapat diminimalisasi sehingga tidak mengakibatkan kerugian harta dan jiwa bagi masyarakat,” kata Harisson.
Lanjutnya, pada tahun 2023 telah terjadi bencana banjir di beberapa wilayah di Provinsi Kalimantan Barat. Kejadian ini jelas merugikan masyarakat terdampak yang berakibat pada kerusakan rumah, baik ringan sampai dengan berat.
Berdasarkan data informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa selama periode dari tanggal 11 sampai 20 Desember 2023 – hari ini, daerah Sanggau, Bengkayang, Ketapang, Singkawang, Landak, Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Sintang merupakan wilayah rawan banjir. Dari hari ini sampai dengan 22 Desember 2023 mendatang, wilayah Kalimantan Barat berpotensi wilayah terdampak hujan lebat dengan kategori waspada, khususnya Kubu Raya, Mempawah, dan Bengkayang.
“Oleh karena itu, mari bersama kita merapatkan barisan dan menyiapkan langkah strategis dan meminta seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota untuk merapikan pohon-pohon di daerah lintasan manusia agar tidak terjadi pohon tumbang sebagai dampak hujan deras,” tegasnya Harisson.
Orang nomor satu di Kalbar tersebut menyebutkan bahwa penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab seluruh pihak, baik pemerintah pusat, daerah, unsur TNI/Polri, serta elemen masyarakat. Kesiapsiagaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari manajemen bencana secara terpadu. Kesiapsiagaan menjadi langkah bagi masyarakat baik secara individu atau kelompok agar memiliki kemampuan fisik dan psikis saat menghadapi bencana.
“Ada perubahan paradigma dalam menanggulangi bencana setelah beberapa kali negeri ini dilanda musibah yang mengakibatkan jatuhnya korban dan kerugian di masyarakat. Saat ini, penanggulangan bencana merupakan aksi yang diprioritaskan pada fase pra bencana dan bukan pada fase tanggap darurat. Semua kegiatan yang berada dalam lingkup pra bencana lebih diutamakan,” tambahnya.
Mengakhiri pidatonya, Pj. Gubernur meminta agar BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio dan Kelas II Kalimantan Barat, serta seluruh UPT BMKG yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, terus memberikan laporan dan prakiraan cuaca teraktual kepada pemerintah daerah di wilayahnya, juga kepada aparat keamanan TNI/Polri.
“Hal ini penting, agar kita mampu menyiapkan langkah – langkah cepat dan antisipasi pada sebelum, saat, dan pasca bencana. Seluruh elemen pemerintah harus memaksimalkan kanal informasinya di media sosial untuk menyiarkan berita tentang cuaca dan juga mengedukasi langkah-langkah mitigasi dalam menghadapi potensi bencana banjir,” timpalnya.
(Hady)
Sumber : Adpim Prov Kalbar