SAMBAS I Detikkasus.com -, Mengakhiri kunjungannya di Kabupaten Sambas. Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., berkunjung ke RSUD Sambas Kalbar sekaligus meresmikan Ruang MCU di rumah sakit tersebut pada hari Selasa (21/11/2023).
Seusai melakukan peresmian tersebut, Harisson menyampaikan bahwa keberadaan medical check up (MCU) ini sangat dinanti – nanti apalagi dalam menunjang terkait calin Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan berangkat kerja keluar negeri khususnya Malaysia. Hal ini untuk memastikan calon PMI yang akan bertolak keluar negeri dalam kondisi sehat dan layak untuk bekerja.
Menurutnya, ini merupakan sinergitas positif karena medical cek up untuk PMI merupakan syarat bagi mereka (calon PMI) agar bisa keluar negeri.
“Nantinya, warga yang sehat, dan sudah mendapatkan sertifikat kesehatan, boleh bekerja ke luar negeri. Tapi yang tidak memenuhi syarat kesehatan, maka tidak kita berikan sertifikat untuk berangkat ke luar negeri.” tegasnya.
Kemudian terkait keikutsertaan masyarakat di BPJS, dirinya berharap kedepannya Pemerintah Kabupaten Sambas dapat memperluas cangkupan BPJS yang ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Sambas
“Sehingga nanti program Bupati dapat berjalan lebih bagus lagi karena kalau ada BPJS bisa dirujuk sampai ke tingkat nasional. Terima kasih kepada pak bupati yang sudah memberikan perhatian kepada masyarakat dalam melalui hal ini yang perlu di khawatir rumah sakit itu ditanggung oleh pak bupati”, ungkapnya
Terkait wabah yang sedang meningkat saat ini yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) dirinya mendorong pelayanan rumah sakit agar dapat mempersiapkan baik sarana ruangan dan petugas kesehatannya dalam menghadapi lonjakan DBD.
“Setiap pasien DBD yang masuk dan memang indikasi rawat inap maka harus dirawat, tidak ada istilah rumah sakit penuh”, pintanya.
Tak lupa juga dirinya berterima kasih kepada Bupati dan Ketua TP PKK Kabupaten Sambas yang sudah dengan giat mencegah stunting di Kabupaten Sambas ini.
“Kalau berdasarkan Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (PPGBM) itu di sambas sudah mencapai 16%”, imbuhnya.
(Hadysa Prana)
Sumber : Adpim Prov Kalbar