Tanpa Adanya Izin Resmi Dari Pemerintahan Setempat.
APH Polda Aceh : Minta Usut Tuntas Hasil Pendapatan Parkir Acara Drag Race Di Areal Dalam Seputaran Pabrik Lem Pelabuhan Kuala Langsa, Dugaan Parkir Pungutan Liar.
Aceh |Detikkasus.com -Terkait adanya terjadi pemberitaan secara publik di media masa online aceh ini, berjudul situs webnya. Https://detikkasus.com/diduga-status-pengelolaan-perparkiran-dan-areal-lokasi-pelabuhan-pabrik-lem-kuala-langsa/terbitan tanggal 12 november 2023 beberapa hari lalu.
Tentang, status pengelolaan parkir acara drag race itu. Diduga adaya parkir liar, tanpa adanya izin resmi dari pemerintahan setempat. Dan juga diduga melibatkan atas nama masyarakat gampong kuala langsa, aparat penegak hukum (APH) kepolisian daerah (polda) provinsi aceh : minta usut tuntas hasil pendapatan parkir, diduga melibatkan aph kepolisian daerah kota setempat.
Dan juga melibatkan, pihak perusahaan swata pt pelindo dan aparat benteng negara daerah setempat. Beserta juga pihak APH daerah setempat kota langsa, bekerjassama juga dengan pihak pejabat utama desa kuala langsa kecamata langsa barat kota langsa. Berikut yang terakhir dengan pihak panitia acara drag race, yang di pimpin oleh sebutan “joel” termasuk dirinya mencalonkan diri sebagai caleg dpr-ri.
Berlokasi, di areal dalam seputaran pabrik lem termasuk gudang sulfurnya milik perusahaan pabrik lem : PT AICA MUGI INDONESIA dan milik PT. PEMA ACEH. Dalam pantauan kalangan sejumlah wartawan media online di aceh ini, ada pun segelintiran keluh kesah dari pihak masyarakat gampong (pihak pemuda) gampong desa kuala langsa tersebur.
Pada saat acara drag race, balap mobil dan balap sepeda motor “kereta”. Juga tidak ada respon keluh kesa pihak masyarakat (pemuda) gampong kuala langsa itu, pada hal tujuan masyarakat/pemuda gampong kuala langsa. Hanya meminta kerjasamanya oleh pihak penitia, namun tidak ada gubrisan dari pihaknya tersebut.
Terindikasi pula, sistem menegeman panitia dan pihak pengelolaan perparkiran di saat acara drag race itu. Dugaan hanya memikirkan kantong mereka itu sendiri, tanpa adanya di hiraukan keluh kesah masyarakat/pemuda desa kuala langsa kecamatan langsa barat kota langsa.
Begitu juga, dari segi pemberitaan yang telah terjadi tersebut di atas. Dan kalangan sejumlah wartawan media online nasional di aceh ini, sempat pernah dilakukan langsiran kepada pihak-pihak dugaan yang terlibat acara drag race itu kemarin 12/11/2023 sekitar pukul.22.22.wib. Namun, pantauan hasil langsiran jafrian yang di sampaikan lewat chat whatsappnya masing-masing diduga hanya dapat diam membungkam saja.
Parahnya lagi, ketika kalangan sejumlah wartawan media online nasional di aceh ini. Mencoba menjafri selular chat whatsapp selularnya pejabat utama alias gechik desa gampong kuala langsa itu, bertanya (berkonfirmasi) tentang pemberitaan di salah satu media online yang telah terbit secara publik. Terkait adanya status pengelolaan parkir di acara drag race pelabuhan kuala langsa itu, meminta komentar atau setetmennya gechik desa kuala langsa.
Menurutnya gechik (kades) gampong desa kuala langsa itu, merepon dan membalas jafrian chat whatsappnya yang dia komentari. “Ijin pak,saya lg dirumah sakit,anak lg diofname,” ujarnya gechik tersebut. Kemarin kamis 16/11/2023, sekitar pukul.09.05.wib. Saat itu juga, di tanyai atau di konfirmasi kembali. Yang ke dua kalinya, kepada gechik gampong desa kuala langsa itu.
Meminta kalangan sejumlah wartawan media online nasional di aceh ini, pada saat itu juga. Sekitar pukul.09.12.wib, untuk komentarnya dalam hal pemberitaan tersebut. Malah dirinya gechik gampong desa kuala langsa tidak bisa mengomentari tambahan apa pun, hanya dapat di pelototi saja.
Apa yang telah di sampaikan olehnya itu, terindikasi pula. Gechik desa gampong kuala langsa terkesan membungkam, ada apa dengan permainan pihak gechik desa gampong kuala langsa beserta pihak lainnya acara drag race di areal dalam pelabuhan kuala langsa itu..????,, jelas dong. Ada udang di balik kempeyek.
(Jihandak Belang/TR.25/Team)