SINTANG I Detikkasus.com – Solidaridad, sebuah organisasi masyarakat sipil global yang bekerja untuk upaya mewujudkan dampak keberlanjutan bagi masyarakat dan bumi melalui transformasi sistem produksi, baru-baru ini mengumumkan kemitraannya dengan Gerakan CU Keling Kumang (GCUKK) yang bertujuan untuk merealisasikan sistem sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) menjadi alat terpenting bagi
inklusivitas petani swadaya dan pertanian cerdas iklim.
“Kami sangat senang bisa bekerjasama dengan GCUKK dalam rangka menjadikan sertifikasi ISPO tidak
hanya sebagai sebuah standar namun juga sebagai katalis untuk perubahan dalam pertanian regeneratif. Kami bersuka cita melihat bagaimana kemitraan antara ISPO dan standar kelas dunia seperti Regenagri
dapat diwujudkan oleh Solidaridad dan Control Union. Hal ini akan memperjelas komitmen kami dalam
pemberdayaan petani swadaya melalui pertanian cerdas iklim dan pertumbuhan yang inklusif,” kata Jeroen Douglas, Direktur Eksekutif Solidaridad Network pada saat penandatanganan Nota
Kesepahaman di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada hari Minggu, 8 Oktober 2023.
“Solidaridad berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan ekonomi inklusif di area perdesaan. Kami
percaya hal ini dapat tercapai melalui bimbingan teknis dan pelatihan petani swadaya untuk pertanian karbon, pemberian dukungan untuk pengembangan BUMDES dan koperasi, serta advokasi kebijakan yang mendukung pembangunan perdesaan yang berkelanjutan. Bersama GCUKK sebagai mitra, kami yakin visi untuk petani kelapa sawit swadaya Indonesia ini akan terwujud,” ujar Shatadru
Chattopadhayay, Direktur Regional Solidaridad Asia.
Sistem sertifikasi ISPO adalah standar sertifikasi keberlanjutan produksi kelapa sawit nasional di
Indonesia. Sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa produksi minyak kelapa sawit dilakukan sejalan dengan pakem-pakem kelestarian dan tanggung jawab sosial. Akan tetapi sistem ini menerima
banyak kritik karena dianggap terlalu rumit dan mahal, sehingga memberatkan petani swadaya.
Untuk mengukuhkan upaya kolaboratif tersebut, Solidaridad, diwakili oleh Shatadru Chattopadhayay, Direktur Regional Asia, dan GCUKK, iwakili oleh Valentinus, CEO GCUKK, menandatangani Nota
Kesepahaman pada tanggal 8 Oktober 2023 di Sintang, Kalimantan Barat, dengan diisaksikan oleh Jeroen Douglas, Direktur Eksekutif Solidaridad yang ditemani oleh 8 orang Direktur Regional dari Asia,
Amerika Latin, Amerika Utara, Eropa, Afrika Barat, Afrika Selatan, serta Afrika Timur & Tengah.
Nota Kesepahaman ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Mempromosikan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di perdesaan
Kalimantan Barat, yang berfokus pada pertanian karbon dan regeneratif. Perbaikan taraf hidup dari petani swadaya dengan pengadaan lapangan kerja baru. Penguatan kapasitas komunitas perdesaan agar mampu mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dengan menggunakan sertifikasi ISPO. Mempromosikan kesetaraan gender dan inklusi sosial di daerah perdesaan.
Kemitraan antara Solidaridad dan GCUKK bertujuan untuk mengatasi tantangan dan kendala yang ada, dengan menjadikan ISPO sebagai sistem yang bisa diakses dan dijangkau oleh petani swadaya. Kedua
organisasi ini akan bekerjasama melakukan berbagai pelatihan dan pemberian dukungan terhadap petani swadaya, yang akan membantu pemenuhan syarat sertifikasi ISPO.
Adapun untuk berbagai kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan, GCUKK akan menjadi garda terdepan
dalam implementasi lapangannya. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan bersama diantaranya adalah
bimbingan teknis dan pelatihan untuk petani swadaya terkait praktik pertanian regeneratif; dukungan untuk BUMDES dan koperasi; implementasi ISPO, serta advokasi kebijakan yang mendukung pembangunan desa berkelanjutan.
“Kami sangat antusias bermitra dengan GCUKK untuk mewujudkan ISPO sebagai alat terpenting bagi inklusivitas petani kelapa sawit swadaya di Kalimantan,” kata Shatadru.
“ISPO merupakan alat yang
penting untuk mempromosikan produksi minyak kelapa sawit berkelanju.”pungkasnya.
(Hadysa Prana)
Sumber: Aria