PONTIANAK I Detikkasus.com -, Panglima Jilah dan Dewan Pengurus Pusat Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) dikejutkan dengan adanya Surat Penerbitan Buku dengan lampiran satu set Proposal yang dikeluarkan oleh Majelis Adat Dayak Nasional (MADN).
Pada cover proposal tersebut, tampak foto Panglima Jilah sedang bersanding dengan Presiden Republik Indonesia, dan ribuan anggota TBBR saat kegiatan Bahaupm Bide Bahana TBBR tanggal 29 November 2022 yang lalu bertempat di Rumah Radakng Kalimantan Barat.
Melihat hal tersebut, sontak Sekjen TBBR (Amandus Yonatan, S.Pd.) segera menelpon dan mengkonfirmasi kepada Panglima Jilah menanyakan apakah hal tersebut sepengetahuan dan seizin beliau. Rabu (13/10/23).
“Ya, saya selaku Sekjen TBBR melihat ini, segera menelpon Panglima Jilah. Dan memang beliau mengatakan tidak Mengetahui apalagi mengizinkan penggunaan Fotonya dan anggota TBBR untuk cover buku yang akan diterbitkan oleh MADN” jelas Sekjen TBBR.
Dalam keterangannya, Sekjen TBBR juga menyayangkan hal tersebut.
“Sebagai organisasi kesukuan berskala Nasional, khususnya bagi Masyarakat Dayak, harusnya memberi contoh dan mengayomi kami generasi muda Dayak. Ini malah menunjukan perilaku yang menurut saya tidak baik. Apalagi dalam surat tersebut jelas menggunakan Kop Surat MADN, tanda tangan Sekjen MADN, dan bahkan Stempel MADN. Foto yang digunakan pada Proposal tersebut juga merupakan kegiatan TBBR, tetapi digunakan oleh Oknum MADN untuk menghimpun dana. Tentu kami keberatan, apalagi tanpa mengkonfirmasi atau meminta izin kepada Panglima Jilah atau Pengurus TBBR.” Bebernya
Ia juga menerangkan bahwa telah melaksanakan rapat dengan Panglima Jilah, Pengurus DPP, Para Patih TBBR, Panglima TBBR, dan Mangku / Ketua TBBR di setiap Provinsi dan Kabupaten se-Kalimantan, untuk menyikapi hal ini.
Dalam keterangannya, Sekjen TBBR (Amandus Yonatan, S.Pd) juga menyampaikan beberapa poin untuk menjadi perhatian semua pihak.
“PERNYATAAN SIKAP”
Adil ka talion, bacuramin ka Saruga, basengat ka Jubata. Aru sarus arus.
Saya atas nama Sekjen TBBR menyatakan:
Keberatan terkait pencatutan foto Panglima Jilah dan foto Anggota TBBR pada buku yg akan diterbitkan oleh MADN karena dalam penggunaan foto tersebut tidak ada ijin dan permisi kepada Panglima Jilah dan Pengurus TBBR.
Meminta agar penggunaan foto Panglima Jilah dan Anggota TBBR pada buku tersebut diganti.
Meminta kepada MADN untuk mengklarifikasi penggunaan foto Panglima Jilah dan Anggota TBBR serta meminta maaf secara terbuka baik di media cetak, TV maupun Secara langsung.
Karena dalam penggunaan foto tersebut tidak ada ijin dan permisi, kami meminta harus ada pertanggung jawaban secara adat.
Jika hal ini tidak ada respon dari MADN, maka kami akan mendorong persoalan ini pada proses hukum yang berlaku.
Demikian pernyataan sikap ini disampaikan untuk menjadi perhatian semua pihak.
Adil ka talion, bacuramin ka Saruga, basengat ka Jubata. Aru sarus arus.
(Hadysa Prana)