Detikkasus.com | Batin Iblis yang dipenuhi kedengkian, hasud, tamak, kesombongan dan kekufuran.
Al-Quran mengajarkan bahwa malaikat dan Iblis diperintahkan Allah untuk tunduk dan sujud kepada Adam. Apa maksud malaikat harus sujud kepada Adam? Namun, mengapa Iblis tidak mau tunduk kepada Adam?
Iblis telah sukses menggodai Adam dan semua umat manusia. Contohnya, dia mengodai kita untuk berbohong, sombong, berkata kotor dan sebagainya. Karena itu, Iblis tidak mau sujud kepada manusia.
Tapi, mengapa Iblis tunduk kepada Isa Al-Masih? Apakah Iblis menyembah Allah?
Al-Quran: Iblis Tidak Sujud Kepada Adam
Al-Quran menuliskan “Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang” (Qs 20:116).
Merupakan hikmah Allah untuk menampakkan kebusukan iblis, Allah berkehendak menguji Iblis. Dengan ujian, akan terpisahkan antara yang baik dengan yang buruk. Maka Allah menciptakan Adam ‘alaihi sallam dari tanah, kemudian Allah memerintahkan Iblis dan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Allah berfirman:
“Dan ingatlah ketika Kami berkata kepada para malaikat, “Sujudlah kalian kepada Adam, maka mereka pun sujud (kepada Adam) kecuali Iblis, ia enggan dan menyombongkan diri dan termasuk dari orang-orang yang kafir.” [Q.S. Al-Baqarah:34]
Allah ta’ala berkehendak untuk menguji malaikat dan Iblis dengan cara bersujud kepada Adam. Para malaikat tunduk terhadap perintah Allah dan melaksanakannya, sedangkan Iblis enggan melakukannya. Dikarenakan penentangan Iblis terhadap perintah Allah inilah, akhirnya Allah menjadikannya termasuk golongan kafir. Iblis akan masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya serta tidak berhak lagi untuk masuk ke dalam surga.
Sikap Sombong Iblis
“ia enggan dan menyombongkan diri dan ia termasuk dari orang-orang yang kafir.” [Q.S. Al-Baqarah:34]
Kesombongan yang ada pada diri Iblis inilah akar penyakitnya, penyakit jiwa yang akan menghalangi seseorang dari masuk ke dalam surga, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Tidak akan masuk surga seseorang yang ada di dalam hatinya barang sebesar biji sawi kesombongan”. [H.R. Muslim].
Mendahulukan Akal Daripada Perintah Allah
Iblis beralasan tatkala ia enggan sujud kepada Adam, “Apakah aku harus bersujud kepada seseorang yang engkau ciptakan ia dari tanah?” [Q.S. Al-Isra`:61].
Allah juga menghikayatkan ucapannya, “Aku lebih baik dari dia, Engkau ciptakan aku dari api sedang Engkau ciptakan dia dari tanah.” [Q.S. Al-A’raf:12].
Allah SWT berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zalim.” (QS Al-Kahfi ayat 50)
Dalam prasangka dan akal Iblis, dirinya lebih baik dan mulia daripada Adam. Di mana, Adam berasal dari tanah sedangkan Iblis berasal dari api. Iblis mengira bahwa api lebih baik dari tanah. Sehingga, makhluk yang diciptakan dari api tidak pantas untuk tunduk bersujud dan mengagungkan makhluk yang Allah ciptakan dari tanah.
(Penyusunan/ Editor: Raja Muhammad Hafidz).