Terkait Adanya Pemberitaan Publik Media Masa, Dugaan Mark-Up Ajang Korupsi Dana PIP Tahun 2018.
Aceh Timur |Detikkasus.com -Sungguh sangat memalukan, salah satu oknum asn yang bertugas sebagai kepala sekolah (kepsek) dan juga selaku guru didik untuk kalangan para murid-murid sekolah menengah pertama.
Kini, diduga mantan kepala sekolah (kepsek) sekolah menengah pertama (smp) negeri satu (1) lokop kecamatan serba jadi kabupaten aceh timur. Menunjukan citra buruknya selaku guru didik di aceh timur itu, “bersih boru tarigan”. Lakukan pembodohan terhadap jurnalis atau kalangan wartawan/awak media online aceh ini, diduga melakukan teror serta klarivikasi lewat chat whatsapp selularnya para asn-asn.
Di sekolah smp negeri 1 lokop jalan datu bayu kecamatan serba jadi kabupaten aceh timur itu, diduga seakan-akan menjadi wali murid di sekolah smp negeri 1 lokop tersebut. Dugaan extingnya para asn-asn itu, berpura-pura melakukan penyampaian lewat chat whatsapp kalangan wartawan/awak media online aceh ini, yang diterima. Dengan kata komentarnya, secara pembodohan itu, “Kami sebagai warga Lokop, mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Bersih Tarigan, mantan Kepala SMPN 1 Lokop, yang telah memfasilitasi UNBK sejak tahun 2018. Karena waktu itu biaya yang harus kami keluarkan untuk transportasi PP Lokop-Peurelak 80.000 ditambah dengan konsumsi 4 hari 180.000 sehingga untuk transportasi dan makan sudah 260.000, sedangkan pembiayaan untuk fasilitas UNBK hanya 200.000, berarti kami sangat berterima kasih dengan adanya’fasilitas tersebut. Untuk itu kami tegaskan bahwa Ibu mantan kepala sekolah tidak ada penekanan ataupun korupsi, karena itu adalah permintaan kami sebagai warga Lokop. Dan kami siap kapan saja menjelaskan kepada anda tentang hal tersebut.” Terangnya, nomor yang telah di sampaikan adalah 081260xxxx91 kepada kalangan wartawan/awak media online aceh ini. Dini hari sabtu 19/08/2023 sekitar pukul.09.13.wib.
Parahnya lagi, ada pun terkait adanya pemberitaan publik media masa, yang berjudul dan situs webnya. https:// detikkasus.com/dugaan-mantan-kepsek-smp-negeri-1-lokop-gunakan-anggaran-dana-pip/, tertanggal terbitan pemberitaan itu 18 agustus 2023 kemarin lalu.
Dugaan jadi mark-up ajang korupsi anggaran dana pip di tahun 2018 lalu, yang dijanjikan membeli. Ternyata hanya sebatas di sewa, dengan potongan anggaran dana awal mencapaipuluhan juta rupiah. Ironisnya lagi, kalangan wartawan/awak media online aceh ini. Dengan tiba-tiba, barulah muncul. Diduga penyampaian teror, dengan nomor yang tak dikenal. Tersampaikan kepada kalangan wartawan/awak media online aceh ini, terkesan tak profesional terindikasi amatiran. Dengan nomor teror itu, 082272046862. Dengan kata bahasa terornya tersebut, “Kami persatuan marga silima dan pemuda Karo kota Langsa sekitarnya mendengar bahwa salah seorang anggota marga silima bernama Dra Bersi br Tarigan, difitnah untuk itu kami mohon jangan terulang kedua kali sebelum kamu bertindak kasar jika di ulangi maka kelobang semut pun akan kami cari dan kami laporkan ke poldasu Sumatra Utara, karena kami mengenal anda serta alamat jelas bagi kami.” Ucapnya nomor yang tak dikenal itu, dini hari juga sabtu 19/08/2023 sekitar pukul.18.35.wib.
Berlanjut, teror penyampaian kepada kalangan wartawan/awak media online aceh ini. Orang-orang dari mantan kepsek “bersih boru tarigan” itu. Melontarkan kata terornya, yang diduga terkesan amatiran tersebut. “Saya seorang pemuda kalak karo di kota langsa, tolong jangan di ganggu mamak saya, kalau anda masih ingin nyaman di langsa, karena kita sering jumpa di kota lngsa.” Katanya, dengan nomor tak dikenal itu. Bernomor, 081375731676. Mengancam bagaikan di zaman al’m presiden suharto saja, dengan mudahnya menggertak orang. Yang dianggap dirinya naggro besar di provinsi aceh ini, dini hari sabtu 19/08/2023 sekitar pukul.18.46.wib.
Pantauan kalangan jurnalis/wartawan/awak media online aceh ini, diduga kuat tak bernyali. Dan menggunakan cara teror kepada kalangan wartawan/awak media online aceh ini. “Berani bermain api, berarti berani terbakar. Jangan sudah terbakar. Lakukan teror tak profesional dan terkesan amatiran yang di tampilkan”.
(Jihandak Belang/Team)