Bojonegoro | Detikkasus.com – Antusiasme masyarakat menghadiri Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival (B-TIFF) sangat tinggi pada hari kedua, Minggu (23/7/2023). Pada rangkaian B-TIFF kali ini, digelar penanaman pohon di Taman Bengawan Solo (TBS) dan juga Panggung Hiburan Pararel diawali dengan Festival Mewarnai Bupati Cup dan pameran pelaku ekonomi kreatif di alun-alun Bojonegoro.
Untuk acara penanaman pohon dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Ninik Susmiati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kusnandaka Tjatur Prasetijo, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Budiyanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dandi Suprayitno, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Satito Hadi dan juga Kepala Dinas Kominfo Siswoyo.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Budiyanto mengatakan hari ini merupakan hari kedua B-TIFF yang diikuti empat delegasi negara yakni India, Mexico, Slovenia, Uzbekistan.
“Ini adalah hari kedua yang diawali dengan penanaman pohon di area TBS, dan juga panggung hiburan pararel pameran pelaku ekonomi kreatif,” katanya.
Tidak hanya tamu undangan dan delegasi empat negara yang hadir, namun masyarakat Bojonegoro juga turut antusias memadati TBS yang menjadi salah satu lokasi B-TIFF 2023 ini. Antusiasme warga juga terlihat pada agenda Lomba Mewarnai Bupati Cup yang diselenggarakan di alun-alun. Peserta lomba mewarnai dan orangtuanya disapa langsung oleh Bupati Anna Mu’awanah yang juga datang untuk memberikan semangat pada peserta lomba.
Kepala Bidang Pendidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan, Rasmadi menyampaikan agenda ini diselenggarakan karena Pemkab Bojonegoro mendukung penuh program pemerintah pusat. Yaitu mewujudkan pendidikan PAUD yang berkualitas. Untuk mencapainya, membutuhkan empat dimensi.
“Pertama proses pembelajaran. Kedua kemitraan dengan orang tua, seperti saat ini Pemkab berkolaborasi dengan Radar Bojonegoro yang telah memfasilitasi kegiatan lomba mewarnai Bupati Cup ini. Kita bangun kolaborasi orang tua dan anak. Ketiga adalah tata kelola kelembagaan yang bagus. Dan yang terakhir adalah orang tua yang memberikan fasilitas untuk kebutuhan esensial anak,” pungkasnya.
(Andri)