PONTIANAK I Detikkasus.com -, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., didampingi Kepala Biro Perekonomian Setda Prov. Kalbar Frans Zeno, S.STP., dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov. Kalbar Heronimus Hero, S.P. M. si., mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah secara daring yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D., di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Rakor ini merupakan agenda rutin yang dilakukan sebagai upaya koordinasi antar pemerintah dalam mengendalikan inflasi yang terjadi di daerah masing-masing.
Berdasarkan arahan dari Mendagri Tito Karnavian, M.A, bahwa saat ini angka inflasi mengalami penurunan yang tadinya di angka 4 persen dan sekarang turun menjadi 3,52 persen meskipun masih terjadi kenaikan angka yang tidak terlalu besar pada periode Mei sampai dengan Juni 2023.
“Tentu dengan adanya penurunan angka Inflasi tersebut saya sangat mengapresiasi atas kinerja rekan-rekan di daerah baik ditingkat pusat dan daerah yang telah mampu mengendalikan inflasi ini,” terangnya.
Disamping itu, mantan Kapolri ini juga memberikan atensi kepada seluruh peserta rakor yang hadir untuk dapat menjadikan perhatian khusus pada Minggu lalu terhadap beberapa komoditi diantaranya harga jagung ditingkat peternak, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Sedangkan beberapa harga komoditas lain masih relatif terkendali.
“Untuk bisa menjaga kestabilan harga tiga komoditi tersebut, kita telah melakukan rapat teknis khusus pada hari Rabu kemarin bersama kementerian lembaga terkait, Badan Pangan Nasional (BAPPANAS), Kementerian Pertanian, Bulog serta beberapa Asosiasi peternak ayam dan telur ayam ras berkaitan dengan membahas persoalan harga pada 3 komoditi terdiri dari jagung, daging ayam dan telur ayam ras,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tito menuturkan bahwa rapat tersebut akan dijadikan rapat lanjutan terutama untuk mensinergikan rekonsiliasi data sehingga bisa dapat kita pahami apakah permasalahannya di pakan yang naik, distribusi atau masalah pertataniagaan.
“Maka untuk itu kami harapkan dari pertemuan rakor ini kita harus menghasilkan suatu kesimpulan baik di tingkat pusat maupun daerah untuk mencari jalan terbaik sehingga dapat menyelesaikan permasalahan baik tingkat produsen besar, kemudian distributor hingga ke tingkat pengecer,” pintanya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, SP. M.Si. seusai acara mengungkapkan bahwa saat ini untuk di Kalbar ada beberapa komoditi yang masih memberi dampak pada inflasi di Kalbar, namun pada komoditi lain berhasil dikendalikan.
“Memang beberapa komoditi masih memberi andil inflasi terutama utk daging ayam, namun koordinasi dengan mitra mitra peternak besar sudah mulai membuahkan hasil dengan adanya penurunan harga daging ayam pada minggu ini”, terangnya.
(Hadysa Prana)
Sumber : Adpim Prov Kalbar