Bengkulu l Detikkasus.com – Pemdes Bandung Baru Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Perovinsi Bengkulu Adakan Pesyandu Pencegahan Stunting Jalan Dengan Lancar, terpadu (Posyandu) merupakan tempat pemeriksaan kesehatan balita Dan Juga Lansia yang dilakukan di Lakukan kegiyatan di balai Desa Bandung Barus. Dimana, kegiatanya dilakukan setiap sebulan sekali, adapun kegiatan ini meliputi penimbangan balita, pemberian vtitamin A, pemeriksaan ibu hamil serta Lansia, bumil dan berjumlah bumil 5, lansiya 30, balita 70, dan juga ada serupa makanan roti susu Buah buahahan dan telur, untuk penigkatan kecerdasan anak dan juga balita lansia,
Namun, setelah anak berusia 1 tahun, angka kunjungan ke posyandu biasanya akan semakin menurun. Terutama bagi para ibu yang merasa sudah lengkap, sehingga para ibu tidak ada kehawatiran untuk membawa ke posyandu.
Namun, di posyandu juga bisa dimanfaatkan untuk memantau tumbuh kembang anak seperti mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak diukur untuk mendeteksi sejak dini jika terjadi hal-hal tidak diinginkan seperti kekurangan gizi. Namun sayangnya, mindset yang berkembang adalah posyandu hanya untuk menimbang berat badan ideal anak.
Hingga anak berusia 5 tahun, kewajiban anak untuk ke posyandu harus diupayakan oleh ibu. Sebab jika tidak, dikhawatirkan tumbuh kembang anak serta pemenuhan gizinya tidak dapat terpantau dengan baik.
Dokter juga menyebutkan, kalau posyandu bukan hanya pelayanan pada bayi dan balita saja, tetapi juga mencakup pemeriksaan kesehatan dari bayi hingga untuk lansia. Sehingga, bisa mengetahui kesehatan masyarakat.
Pada remaja ada yang namanya Posyandu remaja, sedangkan untuk lansia, ada layanan posyandu lansia.
Remaja putri bisa juga memperoleh tablet tambah darah (Fe) sehingga bisa menghindarkan ia dari anemia. Hal ini penting juga, sebagai upaya untuk mencegah Stunting sejak dini.
“Dari pelayanan penyuluhan masyarakat baik untuk balita mengukur tinggi badan dan ada kelas ibu hamil ada kelas lansia di situ. Dilakukan untuk mengetahui keadaan kesehatan masyarakat di gampong,” jelas dr. Chik.
Dengan adanya posyandu, tambah dr. Chik, tentunya agar menjaga kesehatan untuk anak yang akan menjadi generasi penerus bagi bangsa. Selain itu, juga menghindari dari gejala stunting agar daya perkembangan pengetahuan anak tidak terganggu.
“Sebenarnya ini untuk kita dan masyarakat kita agar nanti kedepan menjadi anak-anak yang tumbuh besar dengan status kesehatan yang bagus. Ini untuk mencegah stunting. Disaat ada gejala stunting nanti bisa cepat ditangani dan gizi buruk,” tambah dr. Chik.
Selain itu, para ibu juga melakukan pemantauan pertumbuhan anak melalui buku KIA yang dibagikan secara gratis oleh petugas kesehatan. Baik itu pertumbuhan pengetahuan dan juga tumbuh kembang anak.
“Melalui buku KIA juga dipantau. Bisa kita lihat nanti apakah ini dari faktor gizi orang tua, ada penyakit bawaan dan lainnya,” ucapnya.
Dokter Chik menjelaskan, selama pandemi banyak tantangan yang dialami oleh Dinas Kesehatan Aceh. Dimana banyak anak-anak tidak terpantau untuk kesehatan.
“Kendala selama pandemi pasti ada karena dibatasi mobilitasi masyarakat untuk berkumpul. Tapi sebenarnya kalau prosesnya berjalan insyaallah tidak ada masalah. Cuma kadang kadang kalau sudah pandemi ini pun dukungan dari keluarga untuk melihat anaknya dibawa ke posyandu sudah berkurang,” ujarnya.
Dokter Chik menghimbau, agar masyarakat dan khususnya yang mempunyai bayi dan balita yang mau masuk remaja agar ada kepedulian terhadap anak.
“Kenapa begitu, karena memang seorang anak merupakan penerus bangsa disaat gizinya bagus,” tutupnya.
(Sufri)