Aceh |Detikkasus.com -Tanda tanya besar terus mengelayuti benak publik soal dugaan kuat adanya permainan kotor di balik program bantuan rehab rumah BSPS Kementrian PUPR di pemkab aceh timur.
Diduga ada tangan-tangan tak terlihat di balik ribuan bantuan dari program andalan Kementrian PUPR selama beberapa tahun terakhir di kabupaten aceh timur itu.
Anehnya, penegak hukum. Malah terkesan tak melihat apa pun, meski program itu sudah berlangsung beberapa tahun.dan menyisakan berbagai kejanggalan dan keresahan di tengah masyarakat.
Konon kabarnya, ada banyak pihak diduga terlibat dalam kasus bantuan bagi ribuan fakir miskin itu.
Diantaranya diduga juga terlibat para oknum nakal dalam partai, dan sejumlah eksekutor lapangan yang sepak terjangnya telah menjadi rahasia umum.
“Katanya itu aspirasi dari 2 pejabat partai nasional, dan timnya yang bekerja di lapangan,” Ungkap berbagai sumber yang dirangkum media ini beberapa waktu lalu.
Isu setor menyetor sejumlah uang untuk memperoleh proyek bantuan itu pun sebenarnya sudah menyeruak di kalangan awak media sejak tahun 2022 lalu.
Namun bukti nyata yang mudah ditemukan secara kasat mata adalah peran-peran oknum tertentu di lapangan yang diduga berperan mengotak – atik bantuan tersebut, dan diduga tidak sesuainya jumlah material yang diperoleh kelompok penerima.
“Diduga itu ada setorannya ke atas, sekian juta per unit kabarnya, dan mereka berbagi, ” ungkap salah seorang sumber kepada media ini, yang tidak dapat disebutkan namanya itu.
Pantaslah dari pantauan awak media online/kalangan wartawan ini, di lapangan kerap ditemukan banyak kejanggalan dan keluhan masyarakat. Khususnya dari jumlah nilai material yang di terima masyarakat sebagai penerima bantuan di desa-desa yang tidak sesuai.
Jauh hari sebelumnya, awak media juga sempat mendengar isu soal setoran bernilai fantastis ratusan juta bahkan mikyaran rupiah kepada pihak tertentu, yang diduga demi memperoleh paket proyek bantuan tersebut.
Bahkan hal itu kini terkesan telah menjadi buah bibir di tengah publik, khususnya netizen bahwa program bantuan bagi ribuan fakir miskin itu diduga telah menjadi alat untuk meraup keuntungan besar bagi segelintir orang.
Sejatinya, dari program bantuan rehab rumah BSPS itu, masyarakat penerima memperoleh dana sebesar Rp. 20 juta, dengan rincian Rp. 2,5 juta untuk upah tukang, dan Rp. 17,5 juta untuk material atau bahan bangunan. Namun banyak awak media menyaksikan di lapangan hal itu tidak sesuai dengan RAB dan ketentuannya.
Saat dikonfirmasi, pejabat yang diduga berkaitan dengan persoalan ini, menanggapi enteng pertanyaan kalangan wartawan dan tergabung awak media online ini
Sementara itu, kepala kejaksaan aceh timur sebelumnya pernah berjanji akan mengusutnya.
Dan saat ini, sejumlah awak media sedang giat menelusuri kemana saja aliran setiap rupiahnya dana bantuan ribuan rumah rehab bagi warga miskin tersebut mengalir. (Pasukan Ghoib/Team)