Aceh |Detikkasus.com -Mengulas dengan tajam mengenai tukin dan sertifikasi guru PNS dibawah kementerian agama kota lhokseumawe sudah berjalan 3 bulan belum ada tanda-tanda dibayar. Awak media menemui oleh seorang guru PNS dilingkup kementerian agama kota lhokseumawe yang tidak mau disebut namanya, berbicara panjang lebar tentang tidak adanya kebijakan kepala Kemenag untuk mengambil kebijakan dalam hal mensejahterakan gurunya yang mengajar di tingkat Madrasah baik ditingkat MI mau pun MTs.
Bagaimana membuat mutu pendidikan meningkat, jika mutu kesehatan dapur rumah tangga tidak disejahterakan terlebih dahulu, hak dan kewajiban harus seiring dan sejalan, jangan menuntut kewajiban saja, sedangkan hak mereka dibal-bal, terlebih di aceh dalam memasuki bulan suci ramadhan, kebutuhan dapur mesti diperhatikan kesehatannya supaya bisa berasap jika dapur tidak sehat, maka yang lain-lainpun terabaikan, maka banyak guru PNS mencari pendapatan sampingan untuk memenuhi hajat hidup keluarga, seorang guru berstatus PNS tidak sanggup menyekolahkan anak-anaknya tinggi-tinggi karena kebutuhan biayapun tinggi, apa lagi biaya kuliah anak mereka tidak ditanggung oleh pemerintah, karena status PNS, ironisnya dengan Gaji kecil kadang tidak bisa membiayai anaknya kuliah diperguruan tinggi.
Kadang sang guru menangis, apa lagi masuk hari-hari besar agama seperti bulan suci ramadhan tahun ini, kebanyakan orang Aceh membeli daging megang, dan keperluan ramadhan, untuk memenuhi hajat hidup mereka harus mencari lubang alias ngutang sana-sini. Maka kami berharap kepada pejabat yang duduk dalam jabatan publik seperti pejabat pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan bawahannya, ambilah kebijakan yang pantas kepada guru yang mereka tidak memiliki jasa alias guru tanpa jasa, namun tanpa guru tidak mungkin ada camat, bupati, gubernur, dan sebagainya.
(Pasukan Ghoib/Abunas Ka.Biro Lhokseumawe)