Desa Drancang Alami Perubahan Drastis

 

Propinsi Jawa Timur – Kabupaten Gresik, detikkasus.com – Dana desa terbukti efektif bisa membangkitkan semangat masyarakat dalam membangun desa. Selama 70 tahun Indonesia merdeka, Desa yang awalnya hanya menjadi objek pembangunan, kini bisa menentukan nasibnya sendiri. Salah satunya di Desa Drancang, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Desa yang dulu kesulitan membangun infrastrukturnya, kini megeliat dalam pembangunan.

Kepala Desa Drancang, Nastain menilai desa mengalami perubahan cukup signifikan dengan adanya dana desa.

Baca Juga:  Sampaikan Himbauan Kamtibmas Kepada Karyawan Spbu Polsek Sawan Pantau Pengisian Bbm Cegah Gangguan Kamatibmas

“Kalau dulu bantuan menunggu dari atas. Kalau sekarang bantuan perdesa hampir sama dan aplikasi dilapangan cukup bagus. Khususnya desa kami, dengan 780 juta dana desa di tahun 2017 kami peruntukan untuk membuat tembok penahan tanah (TPT) jalan poros desa, Jembatan, paving jalan lingkungan hingga pemeliharaan sarana olahraga,” kata Nastain kepada wartawan di kantornya.

Pembangunan yang menggunakan dana desa, menurut Nastain memang benar-benar berasal dari bawah. Berbeda dengan program PNPM yang diselenggarakan pemerintahan terdahulu.

Baca Juga:  Peraturan Menteri Tidak Berlaku Di Sampang, H Fadhilah Perbolehkan Mobil Dinas di Gunakan Mudik lebaran, Reporter Hernandi K S.Sos M.Si

“Harapan masyarakat sangat besar dengan adanya dana desa, karena masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya ke RT, RT menyampaikan ke dusun, dan dusun menyampaikan ke desa,” paparnya.

Nastain mengaku meski dana dari pemerintah bergulir setiap tahunnya, pembangunan di desanya masih belum maksimal. Pembangunan yang tersendat diantaranya mulai dari kantor dan pendopo desa, pembenahan jalan poros desa hingga saluran drainase.

Baca Juga:  Musrembang Pekon Ambarawa kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun 2020

“ Kantor desa sekarang masih dalam proses pembenahan melalui anggaran silpa 2016, namun anggaranya terbatas, sekarang masih belum bisa ditempati,” tandasnya.

Dia berharap bisa menyelesaikan pembangunan kantor desa yang sebelumnya belum tersentuh rehabilitasi. “ Untuk pelayanan surat menyurat warga sementara kita buat kantor berupa bilik sekatan dari kayu di pendopo balai desa. Progres pekerjaanya sekitar 50 persen,”. URP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *