Jombang l Detikkasus.com – Seorang oknum Satuan Pengamanan (Satpam) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, yang bernama Wandi, telah melontarkan kalimat yang tidak sopan pada seorang jurnalis di Jombang yang berinisial J, Senin (07/ 03/2022) pukul 09.30 WIB.
Bermula dari seorang jurnalis berinisial “J” yang mendapat rekomendasi dari Kepala Sekolah SMKN 1 Jombang Drs H Supriyadi Mkes. yang juga menjabat sebagai Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMKN, Kecamatan Jombang, untuk memuat iklan MKKS yang ada di Kabupaten Jombang.
Atas rekomendasi tersebut, sekitar pukul 09.30 WIB, J mendatangi bendahara MKKS yang bernama Rofik, yang menjabat sebagai Kepala Sekolah SMKN 2 Jombang, untuk memberikan kwitansi medianya, sebagai bukti pembayaran atas kerjasama pemuatan iklan di media tersebut.
Namun, sampai di gerbang masuk wartawati J ditemui oleh seorang oknum Satpam yang bernama Wandi, dengan mengatakan.”Pak Rofik belum masuk, kalau mau nitip apa-apa taruh di sini saja, biar nanti saya sampaikan,” katanya.
Kemudian J menitipkan selembar kwitansi kepada oknum Satpam itu untuk diberikan kepada Kepala Sekolah SMKN 2 Jombang.
Lalu J menginggalkan sekolah tersebut.
Tak selang berapa lama Wandi menghubungi J lewat panggilan HP.
Karena J di jalan, maka J tidak tahu adanya panggilan masuk dan di situlah Wandi, menyampaikan pesan melalui Voice Note (VN) pesan suara yang ada di aplikasi WhatsApp.
Bunyi dari pesan suara yang dilontarkan Wandi, itu merupakan kalimat yang melecehkan pekerjaan seorang Jurnalis.”Oh ya mbak ini kan seponsor radio kok malah minta-minta ke sekolah,” ucapnya.
Tak hanya sampai di situ, oknum Satpam Wandi, juga menulis di WhatsApp yang meminta foto Pers Card dan KTP jurnalis J tersebut.
Setelah dikirim foto Pers Card malah Wandi mengirim voice not lagi yang ber bunyi.”Nota-nota njenengan iku baru, kepalang dodolo kaos ae mbak seng apik pisan karuan regone,” katanya.
Di sinilah, jurnalis J merasa tersinggung dan mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala Sekolah SMKN 2 Jombang.
Akan tetapi sampai berita ini tayang pihak kepala sekolah, belum ada tanggapan terkait kalimat Satpam di sekolahnya yang melecehkan tugas seorang jurnalis tersebut.
Reporter: Jum