MADIUN KOTA I detikkasus.com – Tepatnya pada tanggal 10 November 1945 telah terjadi pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional Indonesia yang terjadi di Surabaya. Peristiwa itulah yang mendasari diperingatinya Hari Pahlawan setiap tahunnya pada tanggal 10 November.
Peristiwa itu juga telah menjadi simbol nasional atas perlawanan arek-arek Surabaya terhadap kolonialisme.
Meskipun waktu itu Inggris telah mengultimatum akan menyerang Surabaya, namun hal itu tidak membuat gentar dan justru disambut dengan pekik merdeka atau mati yang membuat darah para pejuang semakin mendidih dan berkobar semangat perjuangannya. Hal itu terbukti, dengan gugurnya seorang pemimpin angkatan darat Inggris yaitu Jenderal Mallaby.
Semangat perjuangan dan sikap rela berkorban seperti itulah yang hendaknya dapat diwarisi oleh setiap generasi penerus bangsa saat ini.
“Jadikan nilai-nilai perjuangan itu sebagai cermin dan inspirasi kita untuk selalu menumbuhkembangkan sikap nasionalisme dan patriotisme,” kata Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf Waris Ari Nugroho dalam rilis tertulisnya, Minggu (7/11/2021).
Danrem menilai, dalam memperingati Hari Pahlawan yang terpenting adalah bagaimana kita mampu mengambil hikmah dari adanya peringatan tersebut.
“Melalui peringatan tahun ini, hendaknya kita dapat mengambil pelajaran dari semangat pantang menyerah para pejuang untuk kita aplikasikan dalam mengisi kemerdekaan saat ini,” ujarnya.
Terlebih di tengah Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Danrem mengajak untuk dapat dijadikan momentum guna terus bangkit dan berjuang dari berbagai dampak yang telah ditimbulkan.
“Mari bangun dan bangkit, dengan terus berkarya memberikan yang terbaik terhadap bangsa dan negara yang kita cintai,” pungkasnya.(Arw/Ang).