Detikkasus.com l Mahasiswa UMM yang sedang melaksanakan PMM (pengapdian masyarakat oleh mahasiswa) di Desa Tulungrejo merupakan salah satu desa yang terletak Kecamatan Bumiaji , Kota Batu. Saat ini COVID-19 menjadi pandemi yang belum bisa di tuntaskan di Indonesia dimana dalam setiap harinya angka positif semakin meningkat. Pemerintah menutup semua sekolah dengan rentan waktu yang belum ditentukan.
Hal itu mengharuskan sekolah tatap muka di ganti menjadi sekolah dalam jaringan. Dirubahnya metode sekolah sementara ini membuat banyak orang tua yang mengeluh karna anaknya menjadi kesulitan belajar. Maka dari itu kelompok PMM UMM membuat program kerja pendampingan belajar namun lebih condong mengajarkan Bahasa Asing , karena kita tahu sendiri Bahasa Asing saat ini sangat di butuhkan di dunia kerja.
Maka dari itu memunculkan niat anggota kelompok untuk membuat pembelajaran mengenai Bahasa Asing. Namun bukan hanya itu kelompok PMM juga mengajak anak-anak untuk bermain permainan tradisonal dimana permainan tradisional saat ini sudah mulai dilupakan dengan munculnya smartphone.
Pada program pendampingan belajar anak SD Dusun Junggo, terbagi menjadi 2 kali pertemuan disetiap hari minggu. Pada pertemuan pertama, melakukan kegiatan pendampingan belajar bahasa asing dan seni rupa.
Materi dibuat semenarik mungkin untuk membuat anak tertarik dan semangat. Setelah membuat materi, anak-anak dikoordinasi untuk mengikuti kegiatan. Audience dibatasi sebanyak 15 anak untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Setelah audience terkumpul, kegiatan dimulai dengan pembagian masker dan handsanitizer kepada anak-anak, lalu dibuka dengan salam, berdoa, dan mini game.
Setelah itu kegiatan dimulai dengan pemberian materi Bahasa China dan Korea. Salah satu anggota menjelaskan materi dengan metode ceramah, lalu disusul dengan bimbingan penyusunan Bahasa Indonesia ke Bahasa Asing China dan Korea kepada anak-anak.
Setelah pemberian belajar Bahasa Asing, dilanjutkan dengan pendampingan belajar seni rupa “menganyam”. Kegiatan dimulai dengan mini game untuk membangkitkan semangat dan konsentrasi, lalu salah satu anggota memberi contoh dan cara pembuatan.
Selanjutnya setiap anak dibagi bahan dan alat untuk membuat anyaman kertas, dan dibimbing untuk membuat anyaman.
Pembelajaran Bahasa Asing
Pembalajaran Menganyam
Pada pertemuan kedua program pendampingan belajar anak SD Dusun Junggo, dilakukan pada hari minggu di Balai Dusun Junggo dihadiri 18 anak SD. Kegiatan dimulai dengan pembagian masker dan hand sanitizer kepada anak-anak, lalu dibuka dengan salam, berdoa, dan mini game. Selanjutnya anak-anak diberi informasi tentang manfaat dari permainan tradisional “kucing tikus” dan “gobak sodor”. Setelah pemberian informasi, dilanjutkan dengan permainan kucing tikus dengan diawali pemberian instruksi, percobaan permainan, dan pelaksanaan. Setelah waktu menunjukan 30 menit permainan kucing tikus, anak-anak diberi waktu istirahat dengan diberikan konsumsi. Setelah beristirahat, anak-anak melanjutkan permainan tradisional gobak sodor.
Pada permainan ini dimulai dengan pemberian instruksi, percobaan permainan, dan pelaksanaan.
Terdapat 1 tim yang memenangkan lomba dan akan mendapatkan reward. Kegiatan pada pertemuan kedua ditutup dengan salam dan doa serta pembagian bingkisan.
Permainan Tradisional Menggunakan Pakaian Tradisional.