Detikkasus.com | Artikel
PENDAHULUAN
Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti sekarang ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber daya masing- masing. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi hal tersebut, diantaranya minimnya pengetahuan, minimnya keterampilan, sempitnya lapangan pekerjaan serta kurangnya perhatian dari pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Kondisi lain menunjukkan bahwa menurut data BPS sampai bulan Agustus 2012 tingkat pengangguran justru lebih banyak diduduki oleh pengangguran terdidik (penganggur dengan latar belakang pendidikan D3 dan S1). Kondisi ini semakin meningkat dimana lulusan perguruan tinggi terus bertambah dan tidak diikuti dengan kemampuan pasar tenaga kerja untuk menyerap lulusan, menjadi faktor utama tingginya angka pengangguran tersebut. Padahal jika mereka memiliki kemampuan dalam mengelola sumber daya yang ada, seharusnya ada banyak kesempatan dan peluang dalam memanfaatkan sumber daya tersebut, misalnya dengan berwirausaha. Kewirausahaan diyakini dapat menjadi faktor pendorong kemajuan suatu negara. Hal tersebut dapat dipahami karena sejumlah kecil wirausahawan tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan kepada yang lainnya sehingga memberikan efek positif bagi perekonomian. Namun, sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, harus dan wajib baginya dalam meningkatkan pemahaman kewirausahaannya terkait usaha apa yang akan dirintis, bagaimana cara mengelola, strategi apa yang dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan, bagaimana mengantisipasi dan mengatasi problematika yang muncul, dan lainnya. Disinilah pentingnya pengetahuan kewirausahaan yang dapat menjadi bekal sebelum memulai usaha. Pengetahuan itu dapat berupa konsep kewirausahaan, pola pikir, sikap, dan perilaku seorang dalam berwirausaha.Walaupun demikian, apakah pengetahuan kewirausahaan menjadi satu-satunya faktor penentu efektifnya pengelolaan kewirausahaan? Menurut Kalla (2011), pengetahuan penting untuk mempersiapkan calon wirausahawan, namun demikian pengetahuan tidak serta merta akan melahirkan seorang wirausahawan. Menurut Zimmerer (2008), ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan, salah satu diantaranya adalah kemajuan teknologi (Nordiana, 2014). Penggunaan teknologi dalam kewirausahaan akan memberikan banyak manfaat positif bagi keberhasilan usaha serta dapat memberikan banyak kemudahan dalam melakukan aktivitas berwirausaha, seperti kemudahan dalam mengakses informasi, perluasan jaringan dan juga untuk berkomunikasi. Maka itulah kemunculan media sosial dapat menjadi solusi yang efektif dalam menjalankan usaha berbasis teknnologi, seperti Facebook, Instagram, Shopee, Lazada, OLX, Bukalapak, dll. Kecanggihan situs jejaring sosial tersebut berfungsi sebagai sarana dalam melakukan kegiatan promosi, sehingga dengan mudah untuk saling bertukar informasi kepada siapa saja melalui fasilitas yang sudah ada. Dengan rendahnya anggaran yang harus dikeluarkan untuk mempromosikan produk yang dijual tentu ini merupakan nilai plus sebagai sarana promosi produk yang efisien dan rendah biaya. Bagi seorang yang memiliki fokus untuk pengembangan wirausaha, dari penelitian ini, penulis melihat bagaimana efektifitas pengelolaan usaha jika didukung oleh kognitif personal wirausahawan, bagiamana peran strategis media sosial dalam pengembangan kewirausahaan, dan bagaimana implikasi infrastruktur digital terhadap efektifitas kognitif personal wirausahawan.
PEMBAHASAN
Kognisi adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Untuk memulai sebuah usaha yang beriorientasi pada bisnis, seorang pemula harus ditopang dengan pengetahuan yang mumpuni terkait apa itu kewirausahaan dan bagaimana menjalankannya karena tanpa pengetahuan dasar terkait kewirausahaan tersebut maka pelaku wirausaha tidak akan tahu mau memulai dari mana untuk menjalankan bisnis mereka. Tidak hanya untuk pelaku bisnis pemula, kognitif personal pun sangat dibutuhkan pada mereka yang tengah menjalankan bisnisnya sebagai dasar bagi mereka untuk menjadi cekatan dan tanggap memikirkan dan menemukan solusi permasalahan dan bagaimana mempertahankan bisnis mereka ditengah kendala-kendala yang dihadapi. Kemampuan atau keyakinan yang dimiliki seseorang dapat berefek kepada besar atau kecilnya minat dalam memulai atau menjalankan bisnis. Intensitas minat ini kemudian dipercaya dapat menunjang efektifitas dan keberhasilan suatu wirausaha/bisnis. Ini dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Cham dan Purnama dan Suyanto pada industri kecil sepatu di Jawa Timur judul “Motivasi dan Kemampuan Usaha dalam Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil” menyimpulkan bahwa kemampuan usaha lebih dominan pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha dibandingkan dengan motivasi usaha. Untuk itu perlu meningkatkan kemampuan usaha dengan mendahulukan meningkatkan sikap, kecerdasan emosional, keterampilan dan pengetahuan pengusaha dalam melakukan usahanya.
Dengan keadaan tersebut diatas dengan melihat beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tersebut bahwa memang variabel kemampuan usaha memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan usaha kecil, namun didalam mempengaruhi keberhasilan usaha tersebut harus berjalan bersama-sama dengan indikator lainnya. Seorang pengusaha yang memiliki ketrampilan usaha memadai sulit untuk bisa meningkatkan keberhasilan usaha perusahaannya, tanpa memiliki kemauan kuat dari dalam untuk melakukanaktivitasnya di perusahaan (sikap). Begitu juga jika pengusaha kecil yang hanya memiliki kemauan tinggi, akan sulit untuk meningkatkan keberhasilan usahanya tanpa memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk berkerja. Meski diketahui bersama bahwa kemampuan usaha tidak dihasilkan dalam proses yang pendek, bahkan dalam perjalanannya memerlukan berbagai proses jatuh bangun sehingga ketahanan mental seorang pengusaha sangat diuji. Untuk itulah dengan kemampuan usaha yang dimiliki, sangat berperan penting dalam mempengaruhi keberhasilan usaha industri baik itu industri kecil, terlebih lagi industri besar.
Peran Strategis Infrastruktur Digitaldalam Pengembangan Kewirausahaan Perkembangan teknologi informasi sangat berkembang pesat. Berbagai kegiatan bisnis kecil sampai besar memanfaatkan perkembangan ini untuk menjalankan usahanya. Banyaknya competitor menjadi pertimbangan bagi para pengusaha untuk masuk dalam persaingan yang sangat ketat. Langkanya SDM yang handal dalam mengelola teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru dimana Negara pada umumnya jarang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi (Yusriadi, 2018), sedangkan teknologi informasi ini sangat berpengaruh terhadap kepentingan strategi pemasaran suatu bisnis. Strategi pemasaran dapat dilakukan dengan media yang tepat untuk bisa meraih pasar yang dituju sehingga volume penjualan selalu meningkat dan profit. Strategi pemasaran yang tepat akan mendukung kesuksesan suatu bisnis, menjadikan lebih efektif dan efisien sesuai dengan STP (segmentasi, target pasar, positioning) yang dituju oleh suatu bisnis tersebut. Dimasa kini, salah satu strategi yang tepat untuk melakukan pemasaran produk melalui Infrastruktur Digital. Infrastruktur Digital dalam hal ini tools marketing adalah salah satu media pemasaran yang saat ini sedang banyak diminati oleh masyarakat untuk mendukung berbagai kegiatan yang dilakukan. Mereka sedikit demi sedikit mulai meninggalkan model pemasaran konvensional/tradisional beralih ke pemasaran modern yaitu melalui digital marketing, seperti jejaring sosial. Dengan jejaring sosial komunikasi dan transaksi dapat dilakukan setiap waktu/real time dan bisa mengglobal atau mendunia.
Media sosial sebagai sebuah media online dengan berbagai fitur kemudahan yang bisa diperoleh penggunanya, bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi di dunia virtual lainnya. Media social yang menjadi minat pakai masyarakat saat ini adalah, Facebook, Instagram, WhatsApp, LINE,dan lain-lain. Disebut jejaring karena kemampuannya untuk saling terhubung dengan cepat antara satu domain komunitas dengan komunitas lainnya sehingga peluang dan kesempatan ini bisa dengan mudah dipergunakan untuk kepentingan bisnis atau usaha. Akan tetapi banyak dari kita yang belum dan tidak mengerti bagaimana cara mengfungsikan media sosial dalam dunia bisnis. Padahal kesempatan ini bisa digunakan dengan baik dalam mengorientasikan bisnis kedalam jejaring sosial. Bahkan kini telah ada aplikasi digital yang penggunaannya khusus untuk penjualan dan marketing, seperti Lazada, Shopee, OLX, Bukalapak, dll. Aplikasi ini khusus diperuntukkan oleh pelaku bisnis dan konsumen bisnis sebagai strategi pemasaran produk yaitu promosi. Promosi adalah kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan dengan cara memperkenalkan barang kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Promosi merupakan salah satu alat untuk mempengaruhi konsumen, baik langsung maupun tidak langsung. Sehubungan dengan teknologi, promosi disini dilakukan melalui online sehingga efektifitas kinerja bisnis tercapai, ditambah lagi dengan penggunaan tenaga dan modal yang lebih sedikit.
Kognitif personal dalam hal kemampuan berwirausaha seseorang memiliki peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan usaha pelaku wirausaha. Kognitif personal pelaku wirausaha mampu mempengaruhi minat kerja seseorang sehingga berimplikasi kepada profit perusahaan dan atau keberhasilan usaha tersebut. Namun hal ini harus berjalan bersama-sama dengan indikator lainnya seperti kemauan kuat dari pelaku usaha untuk melakukan aktivitasnya di perusahaan, indikator ini lebih kepada sikap pelaku wirausaha dalam menjalankan usahanya karena keterampilan usaha saja tidak cukup. Begitu juga sebaliknya jika hanya memiliki kemauan tanpa memiliki keterampilan dan pengetahuan kerja. Sedangkan infrastruktur digital atau digital marketing menjadi salah satu strategi paling efektif dalam meraih keberhasilan suatu usaha jika melihat fenomena saat ini dimana sistem digital menjadi salah satu hal yang tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan pribadi manusia. Pengetahuan dan kemampuan seseorang dalam mengoperasikan segala bentuk infrastruktur digital sangat berimplikasi terhadap efektifitas suatu keberhasilan dan kinerja bisnis. Kognitif personal para pelaku wirausaha harus diasah terus menerus untuk selalu up to date terhadap perkembangan zaman yang cenderung menitikberatkan pada perkembangan digital yang semakin hari semakin canggih perkembangannya. Pelaku usaha harus pandai dalam memanfaatkan peluang digital untuk mengelola bisnis mereka karena bukan tak mungkin lagi sepuluh tahun kemudian profit penjualan produk dikuasai oleh aplikasi digital marketing.
Kesimpulan
Dalam pengembangan kewirausahaan, baik untuk pelaku wirausaha pemula maupun yang sudah berpengalaman dalam mengelola usaha, kemampuan seorang pengusaha menjadi peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan suatu usaha. Kemampuan tidak dihasilkan dalam proses yang pendek melainkan melalui proses jatuh bangun pelaku wirausaha. Sedangkan infrastruktur digital (digital marketing) menjadi salah satu strategi penting dalam melakukan pemasaran yang tepat untuk mendukung kesuksesan suatu bisnis. Hal ini tentunya didasari oleh pengetahuan dan kemampuan seseorang dalam mengoperasikan segala bentuk infrastruktur digital yang semakin hari semakin canggih perkembangannya yang berimplikasi terhadap pemanfaatan peluang digital dalam mengelola bisnis untuk mencapai profit penjualan produk melalui aplikasi digital marketing.
Penulis : Warda Annisa, Fika Fitriasari