Oleh : Dian Margawati
Olahraga menjadi kebutuhan mendasar dan penting bagi setiap orang disegala usia, dimulai dari usia anak-anak, remaja dewasa dan tua/lansia. Aktivitas olahraga dilakukan dengan tujuan untuk menjaga dan bahkan meningkatkan kesehatan tubuh sehingga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit (Kusuma et al., 2019; Listiandi et al., 2020).
Wanita pada usia dewasa dan lansia sangat penting untuk memilki kondisi kesehatan dan kebugaran yang baik, hal ini dikarenakan selain tuntutan tugas keseharian yang masih tinggi, wanita usia dewasa dan lansia mulai mengalami penurunan secara fungsi oragan-organ tubuh, sehingga perlu menjaga aktivitas olahraga dengan tepat.
Menurut Dr. Christopher Holligsworth, menstruasi adalah periode yang kompleks dari sudut pandang hormonal, di mana progesteron dan estrogen berada pada titik terendah yang membuat seseorang jadi merasa lelah dan kurang bersemangat. Latihan fisik yang berat dapat menimbulkan gangguan pada fisiologi siklus menstruasi.
Gangguan yang terjadi dapat berupa tidak adanya menstruasi (amenore), penipisan tulang (osteoporosis), haid tidak teratur atau perdarahan intermenstrual, pertumbuhan abnormal dinding rahim, dan infertilitas.
Rasa nyeri dan tidak enak badan seringkali menjadi alasan sejumlah perempuan untuk berhenti olahraga.
Padahal dengan menghindari kegiatan yang satu ini juga tidak membuat Anda merasa lebih baik.
Perlu diketahui kalau olahraga menghasilkan endorfin yang memberikan efek pereda rasa sakit. dan dapat membantu menurunkan prostaglandin yang menyebabkan kontraksi otot pada perempuan saat menstruasi.
Tidak semua jenis olahraga dapat dilakukan saat menstruasi. Berikut olahraga ringan yang dapat dilakukan :
Yoga dan jalan kaki, olahraga ini sangat mudah dilakukan oleh para wanita yang ingin memulai aktivitas olahraga. Selain itu, dapat memiliki resiko cidera. Ketika yoga, anda bisa menyertakan latihan yang mengharuskan anda berbaring telungkup agar dapat mengurami kram dan menciptakan kondisi yang nyaman di perut bawah.
Pilates, Pilates tidak hanya membuat tubuh kamu kencang dan ideal, tetapi juga bisa meringankan gejala saat menstruasi. Beberapa gerakan pilates membutuhkan penggunaan otot-otot dasar panggul yang bisa mengurangi gejala-gejala menstruasi, seperti nyeri dan kram perut.
Bersepeda, Bersepeda dapat melancarkan sirkulasi darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ke semua otot di seluruh tubuh.
Aktivitas ini dapat membantu mengurangi rasa nyeri karena menstruasi. Sebaiknya, olahraga tidak hanya dilakukan saat menstruasi saja.
Upayakan untuk rutin berolahraga setidaknya tiga kali seminggu dengan durasi 15–30 menit. Dengan rutin berolahraga, kamu bisa menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar.
Menari adalah salah satu jenis olahraga yang bisa dilakukan saat menstruasi. Kamu bisa mengikuti kelas zumba. Menari dengan musik tidak hanya membuat kamu menjadi rileks dan bahagia, tetapi juga bisa meningkatkan fleksibilitas sendi, membakar kalori, dan mengurangi nyeri saat menstruasi.
Mengingat zaman sekarang banyak wanita khususnya di Indonesia menggemari grup band korea, sehingga mereka bisa menari dan menyanyi mengikuti irama lagu.
Apalagi pada masa pandemi banyak wanita yang malas untuk berolahraga, padahal mereka dapat memanfaatkan waktu di rumah untuk berolahraga.
Cukup dengan olahraga ringan yang sudah disebutjan di atas. Banyak sekali manfaat yang bisa di dapat kanyi mencegah penyakit jantung dan stroke, mengendalikan kadar gula darah, menjaga tekanan darah tetap stabil, mencegah dan meringankan nyeri punggung, menjaga berat badan tetap ideal, memperbaiki suasana hati, rasa percaya diri, menghilangkan stress, tidur menjadi nyenyak, berolahraga juga meningkatkan sirkulasi darah yang dapat mengurangi kram, sakit kepala, atau sakit punggung yang biasa dialami para perempuan ketika sedang haid.
Identitas Penulis :
Nama : Dian Margawati
Status : Mahasiswi Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang
E-mail : margawatidian@gmail.com