Detikkasus.com | Tuban – Setelah tahun lalu sempat ditiadakan, kini Takmir Masjid Agung Tuban menggelar sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H /2021 M, Kamis (13/05/2021). Takmir menerapkan protokol kesehatan ketat dengan mewajibkan jamaah memakai masker, pengecekan suhu tubuh dan menjaga jarak shof.
Bupati Tuban, H. Fathul Huda didampingi Wabup Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si., dan Ketua DPRD Kabupaten Tuban, H.M. Miyadi mengikuti sholat Idul Fitri 1442 H dengan imam KH. Wafi Abdul Wahid dan Khotib KH. Abdul Ghofur Maimoen. Tampak hadir pula Kepala Kantor Kemenag Tuban, Sahid, Sekda Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, dan Direktur RSUD Koesma, dr. Saeful Hadi.
Pada kesempatan ini, Bupati Tuban, H. Fathul Huda menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung pembangunan Kabupaten Tuban. Keberhasilan pembangunan adalah maunah dari Allah dan hasil kerja sama seluruh elemen. “Terima kasih atas dukungannya. Semoga menjadi amal ibadah kita,” ungkapnya. Bupati juga memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama memimpin Kabupaten Tuban.
Bupati Huda mengajak masyarakat Kabupaten Tuban tetap menjaga persatuan dan kesatuan tanpa membedakan latar belakang. Selain itu, meneruskan perjuangan wali untuk membangun Tuban sesuai dengan porsi masing-masing.
Menyikapi wabah virus Corona yang melanda global, Bupati Tuban menyerukan agar masyarakat terus memerangi Covid-19 sesuai ajaran Rasulullah SAW. Yaitu, tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Juga mengutamakan pencegahan bahaya dibandingkan berlomba mencari kebaikan. “Tetap jalin silaturahmi dengan memanfaatkan teknologi komunikasi terkini,” tutur Bupati kelahiran Montong ini.
Dalam cemarah sholat Idul Fitri 1442 H, KH. Abdul Ghofur mengajak jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Sholat Idul Fitri menjadi rangkaian ibadah puasa Ramadhan dan membayar Zakat Fitrah. “Idul Fitri menjadi hari kebahagiaan dan kemenangan umat Islam,” jelasnya.
Lebih lanjut, rahmat Idul Fitri sejatinya tidak hanya untuk umat Islam, tetapi juga untuk non-muslim. Kebahagiaan Idul Fitri diharapkan dapat dinikmati muslim dan non-muslim. “Karena jati diri islam adalah rahmat bagi seluruh alam,” sambungnya.
Melalui momen Idul Fitri, umat muslim harus bangga dengan keislamannya dan jangan sampai kehilangan jati diri. Umat muslim diharapkan mampu membaur dan membangun ukhuwah dengan lingkungan masing-masing tanpa meninggalkan jati diri Muslim. “Mari saling bermaafan dengan mematuhi protokol kesehatan,” tandasnya. (IMM/mct)