Pringsewu -detikkasus.com
Bupati Pringsewu selaku pemimpin di Bumi Jejama Secancanan yang merupakan seseorang yang dihormati. Tidak pantas mendapat hinaan dan perkataan tidak elok, terlebih dari seseorang mengaku wartawan.
Perkataan tersebutbdisampaikannya melalui video serta sejumlah tulisan di jejaring chat group. Padahal harusnya mengkritisi kebijakan pemerintah daerah bisa dengan cara elegan. Bukan dengan menyerang martabat dan menghina secara personal maupun latar belakang bupati.
“Liat baju saya..sambil bikin status WA Pringsewu..Gw tuh.. bertamu di ruang Rektor Unila.. Kalo gua blunder Sujadi malu dia… jangan semua dianggap receh.. ingat dia hebat karna wartawan juga.. aslinya toh cuma Marbot. Jangan lupa itu.. inget jasa profesi ini.. Jangan cuek,” tulis pria tertera bernama Heri Ch Burmelli di nomor Whatsappnya pada group Whatsapp Info Pringsewu.
Tak hanya menuliskan hal tersebut, ia juga mengirimkan video dengan bahasa-bahasa yang tidak etis selaku wartawan atau jurnalis.
“Saya minta kepada Bupati Pringsewu yang mulia pak Sujadi Saddat tolong wartawan Pringsewu itu terutama onlinenya jangan kau hargai 200 ribu, Profesi ini kau buat lemah, sementara kabarnya kau buat istana di Sukarame, tolong dong. Kami enggak mau mencari-cari, tapi kalau wartawan-wartawannya kau buat susah, kau tidak sejahterakan aku marah, 30 tahun jadi wartawan,” ucapnya.
Bahkan dengan bangganya dia menyebut bahwa dia turut serta membuat kabupaten Pringsewu dan hendak melengserkan Bupati Pringsewu jika permintaanya tidak dipenuhi.
“Kau jadi Bupati apa sumbangkan kau dengan Pringsewu, aku ini nulis Pringsewu jadi kabupaten. Kami ini yang membuat Kabupaten Pringsewu itu, wartawan dan para LSM dan penggerak-penggerak Tanggamus dan penggerak yang ada di Pringsewu. Wartawan ini kau buat begitu, tolong yah kalo masih bisa dirubah, kalo enggak bisa kuturunkan kau,” katanya.
Dipenghujung video tersebut, nada suaranya masih terlihat memberikan penekanan walaupun dia mengaku tidak sok jagoan.
“Bukan aku ini sok jago, aku enggak suka ngeliat profesi kau buat rendah, ya tolong ini udah menjerit sama saya, WA udah masuk. Kau hargai 200 ribu. Awas kau. Tolong fikirin adek-adek aku, nangis aku begini, kau buat seperti itu yah,” tutupnya.
Sebelum keluar group, Heri Ch Burmelli yang merasa tidak didukung awak media Pringsewu mengaku malas sebab dia telah telah memiliki puluhan juta kontrak.
“silahkan ruwet dan jalan sendiri sendiri. gak kompak pula, tambah mulai ada yg bela bela. ha ha ha….. mau berbuat sudah dicurigai ada mainan dah dah dah, gua keluar ajah. maleseesss gw mah udah puluhan juta kontraknya. maaf ajah mau dompleng pringsewu mah,”
Sontak saja, hal tersebut membuat sejumlah awak media memprotes seluruh bahasa pria tersebut pasalnya bahasa-bahasa tersebut sangat merendahkan pimpinan Kabupaten Pringsewu. (Ian)