Detikkasus.com I Labuhanbatu – Sumut
Senin (22/03/2021) Sekira Pukul 09:45 awak media sudah datang keruangan Tata Usaha (T.U) Puskesmas Sigambal, Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera. Guna konfirmasi terkait kondisi panel surya, menjadi tempat jemuran ambal/karpet atau (CD) diedisi 19/03/2021
Sesampai awak diruangan T.U Puskemas Sigambal, salah seorang yang ada diruangan mengatakan “Buk Hanisah Rambe S.K.M Kepala Puskesmas Sigambal, gak ada dalam ruangan, ibuk itu lagi ada urusan keluar.” Penyampaian informasi dari nara sumber, didengar oleh beberapa rekannya yang ada dalam ruangan T.U
Sekira Pukul 15:21 Wib melalui situs WhatsAAp, awak media sudah mengkonfirmasi Hanisah Rambe S.K.M Kepala Puskesmas Sigambal. Bahkan sekira Pukul 15:25 Wib awak media juga sudah berulang kali menghubunginya, akan tetapi. Hingga kabar berita ini dikirim ke Redaksi, buk Hanisah Rambe S.K.M Kepala Puskesmas Sigambal hingga detik ini masih bungkam.
Menjadi hal yang sangat wajar dipertanyakan kondisi panel. “Apakah sudah dapat dipungsikan panel tersebut, ketika pembuatan panel apakah sistim swakelola. Pada tahun berapa panel dibuat, bersumber dari mana anggaran pembuatan panel. Berapa nilai pagu anggaran yang dipakai, apakah pembuatan panel sudah sesuai bestek. Panel dibuat apakah untuk tempat jemuran anbal atau (CD).”
Alizaro Hura sangat menyayangkan ketidak mauan Hanisah Rambe dalam memberikan layanan informasi, “Sebagai kepala puskesmas sudah mampu, untuk tidak memberikan layanan informasi. Lalu bagaimana pulak ia dengan bawahannya, padahal sebagai kepala disuatu ruangan harusnya mampu menjadi contoh yang baik apa lagi untuk yang terbaik.”
Sebagai kepala ruangan dipuskesmas sigambal, apa lagi dengan adanya titel atau embel-embel yang ada dipundaknya. Tentunya ia memahami isi Undang Undang No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), yang setara dengan Undang Undang Dasar, Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28.F “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.”
Sebagian edisi 19/03/2021 yang lalu, menurut nara sumber yang tidak ingin namanya terpublikasi, katanya. “Sejak Panel Surya terealisasi dilokasi puskesmas tersebut, sangat kerap mereka jadikan sebagai tempat jemuran. Bukan hanya ambal/karpet yang dijemur disitu, kadang malah C***** D****(CD) berbagai warna warni. Apa lagi saat pasien sudah tidak ada khususnya dihari libur.
Ditanya tentang anggaran biaya pembuatan panel surya, “Bisa jadi bersumber dari dana siluman, atau dari dana uang kantong pribadi kepala puskesmas. Setauku, ketika pembuatan panel tidak ada terpasang pamplet kegiatan, tapi entahlah ia siapa tau diluar sepengetahuanku ada mereka pasang.” Sebaiknya bang, jalin aja komunikasi dengan kepala puskesmas, “Siapa tau ada informasi terhangat dikisah keberadaan panel tersebut.” Ujar nara sumber yang tidak ingin namanya terpublikasi. (J. Sianipar)