Detikkasus.com | Labuhanbatu – Sumut – Jum’at (19/02/2021) Seorang ibu penerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan atas nama UBAH merasa dianak tirikan, sebab katanya. “Mereka dapatan jenis, Beras, Telur dan Kacang hijau. Sedangkan aku tidak dapatan ujar Ubah kepada awak media.” Dengan mata berlinang sembari penuh harap diperhatikan instansi terkait
Dari Bulan Januari sampai Pebruari, saya tidak dapatan bantuan PKH jenis, Beras, Telur dan Kacang hijau. Insiden ini sudah saya tanyakan kepada buk FITRI Ketua Kelompok PKH, katanya “Sudah bolak balik ATM digesek tapi tetap juga tidak ada, sabarlah ia kak ujar UBAH sembari mengenang penyampaian Fitri.
Rumah yang saya tempati ini bukan milik saya, ini rumah kontrakan per bulannya (250) Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah. Anak saya tiga lagi yang butuh, perhatian kasih sayang sekali gus untuk bertahan hidup. Kalau mengenai pekerjaan, apapun akan saya lakukan yang terpenting dengan cara halal bang. Ujar UBAH dengan berlinang air mata.
Menyikapi informasi yang disampaikan UBAH, melalui situs WhatsAAp sekitar Pukul 15:41 awak media mengkonfirmasi inisial N Pendamping PKH Kecamatan. Sekira Pukul 16:30 Wib melalui seluler telepon genggam, dirinya inisial N menyangkan kalau ternyata UBAH menyampaikan informasi kepada awak, “Kalau ada sesuatu kan bisa disampaikan kepada FITRI atau ke saya.”
Bantuan PKH itu per triwulan, bukan seperti setiap bulan seperti yang bapak sebut itu. Saya sudah tanyakan kepada pihak BANK, buk UBAH sudah menerima uang senilai (600) Enam Ratus Ribu Rupiah dan ada buktinya. “Cari sendiri aja nomor kontak FITRI Ketua Kelompok PKH, saya gak berhak memberikan nomor kontak itu, rumah dekat simpang empat dan jika perlu mintak ke si UBAH nomor kontak Fitri.” Ujar N dari seberang telepon genggam
Ditempat terpisah Alizaro Hura berharap “Agar instansi Dinas Sosial Kabupaten Labuhanbatu bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, untuk dapat mempasilitasi keluhan yang disampaikan buk UBAH. Sangat manusiawi jika buk Ubah merasa dianak tirikan, karena, rekan rekannya dapatan, Beras, Telur dan Kacang hijau, sedangkan dirinya Ubah malah tidak dapatan.”
“Kondisi penyebab buk UBAH tidak dapatan Beras Telur dan Kacang hijau sebaiknya terpublikasi, agar jangan sampai ada dugaan, kalau ketiga jenis bantuan PKH tersebut dialihkan pihak tertentu, hanya karena untuk kenikmatan sesaat.” Kemudian. Kalau memang merasa benar sebagai pelaksana pendamping PKH di-Kecamatan, mengapa harus sulit memberikan nomor kontak Ketua Kelompok PKH. Ujar Alizaro ( J. Sianipar )