Oleh : Elok Sari Mulyani (201910170311105) dari Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi.
Deyikkasus.com | Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang persis dan dapat dihitung.
Suatu penelitian menemukan bahwa perusahaan dengan kualitas terbaik adalah lima kali lebih produktif (diukur dengan unit yang diproduksi per jam kerja) dari perusahaan dengan kualitas produk yang buruk. Memang, saat implikasi biaya jangka panjang dan potensi peningkatan penjualan perusahaan dipertimbangkan, total biaya mungkin juga akan pada nilai minimum saat 100% barang atau jasa sempurna dan bebas cacat.
Pengelolaan Kualitas dan Etika Bagi manajer operasional, pekerjaan yang paling penting adalah untuk memberikan kesehatan, keamanan, dan barang atau jasa yang berkualitas kepada pelanggan. Pengembangan produk dengan kualitas buruk, disebabkan rancangan dan proses produksi yang tidak memadai, mengakibatkan tidak hanya biaya produksi yang lebih tinggi, tetapi juga menyebabkan cedera, perkara hukum, dan meningkatkan regulasi pemerintah. Jika perusahaan percaya telah memperkenalkan produk yang dipertanyakan, tindakan yang etis harus dapat menentukan tindakan tanggungjawab. Ini dapat berupa penarikan kembali diseluruh negara, seperti yang dilakukan oleh Johnson & Johnson (Tylenol) dan Perrier (air murni bersoda), saat masing-masing dari produk tersebut ditemukan terkontaminasi, pabrik harus menerima tanggung jawab atas segala produk yang berkualitas buruk yang dilepas ke masyarakat.
Banyak pihak terlibat dalam produksi dan pemasaran produk yang berkualitas buruk, termasuk pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, distributor, dan kreditur. Sebagai masalah etika, manajemen harus menanyakan jika salah satu pihak sedang bermasalah. Setiap perusahaan butuh untuk mengembangkan nilai inti yang menjadi petunjuk sehari-hari bagi semuanya mulai dari CEO sampai ke karyawan lini produksi.