Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Selasa (12/08/2020) Gak tanggung -tanggung sekitar empat titik pusat kota Rantauprat ada spanduk bertuliskan “Pak Bupati…!!! Copot Plt Kadis Kominfo Rajid Yuliawan, S.Kom”. Tulisan spanduk tersebut menjadi bahan perbincangan dikalangan masyarakat, sehingga ada yang bilang Rajid Yuliawan S.Kom terkesan arogan, sifatnya yang tidak menghargai awak media melahirkan pandangan buruk dimata publik
Pantauan awak media “Titik pertama spanduk yang bertuliskan Pak Bupati…!!! Copot Plt Kadis Kominfo Rajid Yuliawan, S.Kom berada di jl.SM Raja tepatnya didepan kantor Wakil Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Labuhabatu Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan yang lainnya berada sekitar simpang empat pusat kota, sampai di jl Air Bersih dekat simpang wilayah tiga padang matinggi”.
Keberadaan spanduk yang bertuliskan Copot Rajid Yuliawan Kadis Kominfo, menjadi bagian dari bentuk pukulan telak kepada Bupati Labuhanbatu H. Andi Suhaimi Dalimunthe, yang konon kabarnya melalui OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bersinergi dengan Wartawan untuk menciptakan Labuhanbatu kearah yang lebih baik lagi. “Atau mungkin bupati salah memilih Rajid Yuliawan, S.Kom sebagai Plt Kadis Kominfo”.
Sekitar pukul 11:56 Wib awak media sudah berulang kali menelpon Plt Kadis Kominfo Rajid Yuliawan, S.Kom beliau tidak berkenan mengangkat telepon genggamnya, bahkan sekitar pukul 02:53 Wib awak media juga sudah menyampaikan konfirmasi melalui situs WhatsAAp, akan tetapi hingga berita ini dikirim ke Redaksi, Rajid yang terhormat itu tidak kunjung berkenan memberikan layanan informasi.
Ir. Syafrizal Siregar Ketua Organisasi Wartawan Singa Pers menjelaskan “Rajid Yuliawan S.Kom terkesan arogan, sifatnya yang tidak menghargai tidak mau bayar iklan dan rilis berita, beliau sempat melakukan pemblokiran berita, anggaran iklan itu ada tapi paktanya hingga detik ini bak hilang ditelan bumi, aneh tu si Rajid, Ucap Ir. Syafrizal.
“Saya minta Bapak Bupati Labuhanbatu, H. Andi Suhaimi, S.T, M.T, Mencopot si Rajid Kadis Kominfo, beliau tidak bisa dipelihara”. Spanduk ini saya tempah menggunakan uang pribadi, jangan dipikir si Rajid itu wartawan Singa Pers miskin, kalaupun ada uang yang kita terima dari Diskominfo itu adalah hak liris awak media, bukan uang suap atau minta minta, itu uang APBD, harus ngerti si Rajid itu, ujar Ir. Syafrizal.
“Kemarin semasa pak Ihsan Harahap menjabat sebagai Kadis Kominfo semua berjalan dengan lancar, tak ada gesekan diwartawan, nah sekarang ini si Rajid disitu hubungan mitra malah terkikis”. Kalau memang bapak Bupati Labuhanbatu, H. Andi Suhaimi, S.T, M.T, tetap tidak mencopot Kadis Kominfo Rajid Yuliawan, S.Kom saya akan galang aksi yang lebih viral lagi. “Saya tidak menginterpensi kewenangan bupati, saya hanya menyampaikan hak pendapat”. Ujar Ir. Syafrizala
Pada waktu pemajangan spanduk yang kedua Jln Ahmad Yani, Muhammad Yunus, S.H, Kasatpol PP Labuhanbatu tiba tiba datang, Dirinya mengajak para awak media Singa Pers menurunkan spanduk tersebut. Akan tetapi terjadi adu argumen hingga berkesimpulan diberi tenggang waktu selama satu hari, “Tolong lah, malu kita dilihat orang yang lewat, Ujar Kasatpol PP Labuhanbatu.
Lebih lanjut Yunus mengatakan “Masalah sekecil ini harus naik spanduk, jumpai abang saja Kadis Kominfo, bicarakan baik baik dan tak ada masalah yang tak bisa dipecahkan”. Jangankan bukit gunung sekalipun bisa rata dipelupuk mata, perkara meraba hati hanya dengan kepada sang kuasa kita berserah, dan semua itu nantinya akan menjadi indah. Ujarnya
Sesuai prosedur peraturan yang namanya di setiap pemasangan spanduk, bila menjelekkan salah satu Kepala Dinas ataupun institusi itu dilarang. Terkait keindahan kota dari sabang sampai maraoke lewat dari sini, Nah, begitu jeleknya kita kita ini dipandang di Labuhanbatu ini, Saya minta abangnda pimpinan organisasi singa pers, tolong. Sekali lagi saya minta tolong, tutup Kasatpol PP singkat.
YUNUS LAIA menyangkan sikap Plt Kadis Kominfo Rajid Yuliawan S.Kom yang tidak mau memberikan layanan konfirmasi, titel atau jabatan yang ada padanya, sepertinya dia dapat dari sablon percetakan, bukan dia dapat dari hasil belajar yang resmi duduk dibangku belajar. Setauku hanya orang yang punya titel dapat dari hasil karya resmi duduk dibangku belajar yang punya akhlak. Ujar Yunus (J. Sianipar)