Detikkasus.com | Cirebon-Jabar
Mendapat Pelayanan kesehatan yang baik dan benar dengan Senyum,Sapa dan Salam ternyata selama ini hanya mimpi belaka,Karena masih ada Puskesmas yang menolak Ibu yang mau Melahirkan anaknya dengan berbagai macam alasan pada hal situasi dan kondisinya sangat Darurat.
Puskesmas tersebut menolak Yunita yang mau melahirkan dan sudah dalam kondisi Buka 3,akhirnya dilarikan ke Rumah sakit terdekat.
Menurut Darma Kusuma di dampingi YUSNITA MARDIYANTHI Warga Petireman Rw11 Rt 01 Kelurahan Pegambiran Kecamatan Lemah Wungkuk Kota Cirebon saat di Konfirmasi Koran Cirebon Online dan Cetak Mengatakan,Pada awalnya karena sudah mules-mules perutnya maka kita ke Bidan Praktek untuk Kontrol,ternyata kata Bidan tersebut sudah Buka 2 lalu disarankan untuk segera ke Puskesmas Pegambiran atau Puskesmas wilayah agar mudah dalam kepengurusannya.
Ironisnya sesampainya di Puskesmas Pegambiran Kelurahan Pegambiran Kecamatan Lemah Wungkuk jam 10.35 wib saya Langsung masuk untuk menanyakan atau mendaftarkan Istri saya ,bahkan saat itu saya juga mengatakan ke beberapa petugas Puskesmas bahwa Istri saya (Yunita) sudah Buka 2 setengah Jam yang lalu sebelum di bawa ke Puskesmas Pegambiran.
Parahnya lagi saat itu Petugas Puskesmas Pegambiran malah Menolak Yunita dengan alasan sekarang sudah tutup,dan di masa Pandemi Corona kita tidak sembarangan menerima pasien jadi harus Tes Darah dulu dan persyaratan lainnya harus ditempuh dulu baru kami bisa menerimannya.
“Lah bagaimana istri saya bisa mengikuti apa yang dikatakan oleh para petugas Puskesmas Pegambiran,keadaan istri sayakan sudah Darurat, Bayi sudah mau Lahir atau Keluar kok harus ini dan itu”.
Yunita tetap berada di dalam mobil karena kasian kalau harus turun apa lagi kalau sampai tahu Persalinannya ditolak sama Puskesmas Pegambiran,makanya istri saya tetap berada di dalam Mobil dulu sampai sudah benar bisa diterina untuk persalinan.
Pada hal Saat kami datang di Puskesmas Pegambiran masih Jam 10.35 wib anehnya kok sudah tutup,akhirnya karena kami di tolak oleh Puskesmas Pegambiran otomatis saya Panik lalu langsung saya keluar dari Puskesmas dengan rasa sangat kecewa sekali dengan Pelayanannya.
Akhirnya saya menuruti saran dari Mamah saya(Asih Mintarsih) untuk segera membawa Yunita ke Rumah Sakit Terdekat yaitu, Rumah Sakit Putra Bahagia di Perumnas Burung Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.
Tanpa pikir panjang lagi saya langsung Banting setir membawa istri ke Rumah Sakit Putra Bahagia dan masuk IGD Jam 11.10wib,dikarenakan saya dalam keadaan Panik ternyata Kartu BPJS Tenaga Kerja yang saya bawa hanya milik saya Darma Kusuma dan milik anak saya saja,ternyata Kartu BPJS milik Yunita entah kececer dimana atau terjatuh.
Di Rumah Sakit Putra Bahagia juga awalnya menolak karena harus ada bukti BPJS Tenaga Kerja yang asli dan harus membawa Kartu keluarga,sehingga terjadi adu argument antara Pihak Rumah Sakit dengan Orang tua saya(Asih Mintarsih)dengan alasan harus membawa surat Rujukan dari Bidan atau Puskesmas dan harus ada Kartu BPJS Asli begitu yang dikatakan pihak Rumah Sakit kalau tidak ada Pasien kami terima tapi pakai Umum tidak Pakai BPJS dengan Biaya Persalinannya saja sekitar Rp 9 Juta belum yang lainnya. Jelas Darma Kusuma .
Asih Mintarsih (Ibu kandung Darma Kusuma) menambahkan,Memang benar apa yang dikatakan Darma Kususma (anak) kepada saya seperti itu,maka saya yang sedang berada di perbatasan Indramayu-Cirebon Langsung Balik arah kembali ke Cirebon untuk menemui anak dan menantu saya yang sedang berada di Ruang IGD Rumah Sakit Putra Bahagia kota Cirebon.
Saya memang menyarankan Yunita (menantu) segera di bawa Ke Rumah Sakit Terdekat agar secepatnya di tangani oleh tenaga ahli atau Medis karena di tolak oleh Puskesmas Pegambiran,yang ada di fikiran saya adalah harus menyelamatkan Ibu dan Bayinya.
Sesampainya saya di Ruang IGD ternyata Yunita awalnya ditolak juga oleh Pihak IGD,lalu saya langsung menghubungi BPJS CABANG CIREBON dan menceritakan semuannya,dengan Sigap dan Cepat pihak BPJS Bayu mengirimkan Foto data BPJS TENAGA KERJA Darma Kusuma sekeluarga.
Dengan reflek saya langsung menyodorkan Hp saya yang berisi Data lengkap BPJS Anak saya ke pihak IGD,selang beberapa menit terdengarlan suara tangisan Bayi yang baru lahir dari dalam ruang IGD.
Ternyata yunita masuk ke IGD lalu 1 jam kemudian langsung melahurkan anak laki-laki yang sehat dengan suara tangisannya sangat kencang sekali,saya yang sedang marah seketika langsung diam setelah mendengar tangisan cucu saya yang baru lahir,akhirnya yunita bersalin memakai Kartu BPJS TENAGA KERJA kelas 2 miliknya tanpa harus pakai Umum.
Harapan saya Wali Kota Cirebon khususnya Dinas Kesehatan Kota Cirebon jangan tutup mata dengan adanya Puskesmas Pegambiran menolak Ibu Bersalin,karena kejadian Penolakan Pasien yang dilakukan oleh Puskesmas Pegambiran bukan kali ini saja.
Akan tetapi kejadian penolakan itu sudah terjadi beberapa kali dengan kasus yang berbeda,jadi Wali Kota Cirebon Khususnya Dinas Kesehatan Kota Cirebon harus secepatnya menindak lanjuti adanya beberapa kalinya penolakan pasien yang dilakukan oleh Puskesmas Pegambiran.tegasnya.
( TIM)