Detikkasus.com | Mojokerto – Jatim – Lagi-lagi banjir melanda mojokerto, Ratusan Warga Dusun Bekucuk dan Dusun Tempuran, Desa Tempuran Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto yang terdampak bencana banjir mulai kesulitan memperoleh air bersih.
Akibat bencana banjir itu sumber mata air dari sumur warga keruh tidak layak untuk dikonsumsi.
Banjir yang melanda dua Dusun di kecamatan Sooko ini sudah terjadi lebih dari tiga hari belum surut justru ketinggian air tersebut semakin tinggi dari semula 30 sentimeter hingga saat ini mencapai 60 sentimeter, Rabu (05/02/2020).
Lasio 65 warga Dusun Bekucuk salah satu warga terdampak banjir mengaku, ia kesulitan mendapatkan air bersih karena air di sumur miliknya sudah keruh bercampur air banjir. Untuk memasak dan memenuhi kebutuhan hidup yang di konsumsi dia terpaksa harus membeli air bersih isi ulang.
“Kalau bantuan makanan berupa nasi bungkus sudah ada tapi untuk air bersih yang belum,” ujarnya di lokasi banjir.
Sedangkan, lanjut Lasio, untuk keperluan mandi dan kaskus mereka menggunakan sumber air yang keruh tersebut.
“Air isi ulang dipakai untuk memenuhi kebutuhan masak dan minum saja,” ungkapnya.
Hal serupa juga dikeluhkan Sumarmi (45) warga setempat, ia membeli air bersih isi ulang untuk dikonsumsi seperti keperluan masak dan minum.
“Harapannya pemerintah bisa memberikan bantuan air bersihn karena selama 3 hari ini hanya diberi bantuan makanan nasi bungkus belum dibantu pasokan air bersih,” keluhnya.
Seperti yang diberitakan, puluhan rumah warga terendam banjir akibat luberan sungai
Avour Watudakon yang melewati Dusun Tempuran dan Dusun Bekucuk, Desa Tempura, Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.
Setidaknya, musibah banjir kali ini berdampak terhadap empat kepala keluarga Dusun Tempuran dan 30 kepala keluarga dari Dusun Bekucuk.
Dalan pantauan Tim9 Jejak Kasus dan GmiCAK Ada 16 kepala keluarga di perumahan Griya Sooko Asri dari Dusun Bekucuk sebagian sudah mengungsi.
Banjir juga merendam puluhan hektar tanaman padi dan tebu, rinciannya 11 hektare lahan sawah di Dusun Tempuran dan 20 hektare lahan tebu. Di Dusun Bekucuk air banjir merendam 40 hektar lahan padi dan 5 hektar lahan tebu. (Budi/Pria Sakti/April)