Detikkasus.com | Sidoarjo
Batang kayu berukuran besar bekas tebangan, kasur dan sofa bekas, bangkai hewan, sampah plastik maupun benda-benda lainnya yang sengaja dibuang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab di sungai, selain menimbulkan bau busuk yang luar biasa juga mengakibatkan terhambatnya aliran air dan banjir. Kondisi ini dapat dilihat di Sungai Buntung, Waru, Sidoarjo, Selasa (21/01/2020) malam dibersihkan untuk mencegah terjadinya banjir di sepanjang sungai tersebut.
Kegiatan pembersihan sungai malam hari dibawah jembatan layang Waru tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Resimen Bantuan Tempur 2 Marinir (Menbanpur 2 Mar) Kolonel Marinir Citro Subono beserta ratusan Prajuritnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, DLHK, Polri, Tagana, Trenggana, Ormas dan beberapa relawan lainnya.
Dari hasil monitoring di lapangan, 1 unit Alat Berat Eskavator turut dikerahkan untuk menarik batang kayu yang terbenam di dasar sungai namun terkendala adanya pipa gas dan kabel listrik dan kondisi bantaran sungai yang tidak memungkinkan, sehingga satu-satunya cara yang ditempuh adalah ala Marinir yaitu: dalam kegelapan malam serta bau busuk sungai yang menyengat, beberapa prajurit Marinir terjun menyelam masuk ke dalam lumpur dasar sungai, mengikat batang-batang pohon tersebut dengan tali plasma lalu ditarik dengan Jeep Recovery Kendaraan Taktis Korps Marinir.
Saat ditemui di lokasi kegiatan, Komandan Menbanpur 2 Marinir menyampaikan harapan bahwa dengan adanya kegiatan seperti ini dapat bermanfaat dan dirasakan secara langsung oleh seluruh lapisan masyarakat sekitarnya, sehingga masyarakat dapat segera keluar dari berbagai beban kesulitan terutama penyakit demam berdarah dan ancaman bahaya banjir. Selain itu, dapat menjadi dorongan dan motivasi bagi masyarakat untuk memelihara lingkungan sehat.
Acara bersih-bersih sampah pada malam hari tersebut, mendapat apresiasi dan dikunjungi langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang menyampaikan bahwa normalisasi sungai ini untuk mencegah air meluap saat hujan dengan intensitas tinggi dan langkah-langkah preventif perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir.
“Hentikan membuang sampah ke sungai. Jadikan sungai sebagai beranda depan, sehingga kita menyayangi sungai. Karena sungai itu merupakan sebagian dari sumber kehidupan kita,” pungkas orang nomor satu di Jatim tersebut.
Selain itu dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim mengajak seluruh masyarakat agar sadar untuk menjaga lingkungan dengan cara tidak membuang sampah ke sungai.
(yosafat RH/menbanpur 2 mar)