Detikkasus.com |Pasuruan – Sejumlah warga yang bermukim didekat kawasan wisata Cimory Dairy Land, Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan, mengeluhkan polusi bau yang berasal dari limbah dan kotoran satwa. Bau menyengat kerap dirasakan pada pagi dan siang hari kala dilakukan penggelontoran kotoran satwa melalui saluran irigasi.
Pasangan suami istri (pasutri) Perancis-Indonesia, Rini dan Cyriil, mengaku sudah melayangkan protes atas dampak lingkungan Cimory hingga ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Namun sampai saat ini, KLH yang telah merekomendasikan penanganan limbah ke Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Pasuruan, belum menindaklanjuti keluhan warga sekitar Cimory.
“Kami memilih tinggal di kampung Ngemplak, Prigen, karena suasana dan lingkungannya yang nyaman. Tetapi sejak Cimory dibangun dan timbul dampak polusi bau kotoran hewan, kenyamanan itu sirna,” kata Rini.
Menurut Rini, sejak Cimory dibangun, pihaknya sudah mengingatkan agar tidak menempatkan kandang satwa kuda dan sapi di dekat pemukiman warga Prigen(Mohex)