detikkasus.com | Era Revolusi Industri yang saya pahami adalah Era dimana pendidikan, perekonomian, unit-unit usaha, peluang kerja di ciptakan melalui teknologi digital.
‘’ Revolusi Industri 4.0 dari Era baru ini kita dapatkan berbagai kemudahan melalui Teknologi Digital, dimana semua yang kita butuhkan ada di dalam genggaman, dimana masyarakat sangat dimudahkan dengan Era yang terjadi ini.
Perubahan besar di bidang pendidikan dan pembelajaran dalam Era Industri 4.0 berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar berubah total mengalami evolusi kearah pembelajaran digital yang dapat menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif, partisipatif, beragam, dan menyeluruh. Pada kegiatan belajar mengajar ini Guru memiliki peran penting dalam kontekstualisasi informasi serta bimbingan praktis dalam apa saja terhadap anak didik.
Di sisi lain, Teknologi Digital dapat membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan oleh karena itu Guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang multi-stimulasi sehingga lebih menyenangkan, menarik lebih fleksibel dalam memahami hal-hal baru dengan cepat.
Fungsi Guru bergeser secara fundamental dimana Guru akan lebih sukses jika mengajarkan nilai-nilai etika, budaya, kebijaksanaan, pengalaman hingga empati sosial karena nilai-nilai itu tidak diajarkan oleh mesin.
Pendidikan adalah sarana penting untuk merubah dan memperbaiki masyarakat, maka pendidikan harus memiliki koneksi global karena aktivitas global memiliki dampak terhadap pendidikan. Keuntungan teknologi digital bagi dunia pendidikan seperti akses terhadap pendidikan yang bermutu, percepatan penguasaan iptek, belajar dari best practice, belajar menjadi lebih kontekstual spektrum aplikasi kecakapan yang semakin luas, serta distribusi keahliah antar-bangsa. Tantangan kedepan adalah bagaimana bisa menyebarluaskan akses pendidikan dalam Era Digital pada semua insan di Indonesia.
Tentunya Era Revolusi Industri 4.0 memaksa pembaruan proses pembelajaran harus terus di jalankan, tentunya dengan harapan yang baik ini memberi tantangan tersendiri bagi satuan pendidik dan peserta didik itu sendiri. Satu hal yang menarik pengertian buta huruf yang awalnya kita kenal sebagai orang yang tidak bisa membaca atau menulis, sekarang lebih dikenal menjadi orang yang tidak mampu menguasai informasi, atau dikerucutkan menjadi orang yang tidak bisa menjalankan / mengoperasikan Komputer (IT).
Dari pergeseran pengertian di atas jelas bahwa kita ingin sumber daya manusia yang kita miliki dapat beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman ( Era Revolusi Industry 4.0 ). Untuk menghadapi kemajuan teknologi yang luar biasa tersebut diperlukan pendampingan yang terus menerus terhadap anak didik untuk membentuk kepribadian siswa yang tangguh dalam menghadapi era digital ini.
Pembelajaran masa kini menggunakan beraneka ragam cara dan teknologi untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya (kombinasi antara benda fisik dan digital) untuk menjaga kepribadian anak, dibutuhkan Pendampingan Orang Tua, Kearifan Guru, dan Kedewasaan Masyarakat.
Tanpa campur tangan siapapun tidak akan tercapai tujuan yang kita inginkan dan semoga dengan perlakukan tersebut kita mampu mewujudkan generasi emas Indonesia yang kelak akan meneruskan kehidupan bangsa kita semakin di depan.