Kapolda Riau Adakan Konferensi Pers Tindak Pidana Pencurian di Kawasan Perkebunan Sawit

Selasa, 10 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detikkasus.com | Kampar-Riau

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH, SIK, MSi didampingi Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid SIK dan beberapa Pejabat Utama Polda Riau, menggelar konferensi pers tentang ungkap kasus tindak pidana pencurian TBS Kelapa Sawit yang akhir-akhir ini marak terjadi di wilayah Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar.

Konferensi pers ini diadakan di areal perkebunan kelapa sawit PT. Buana Wira Lestari wilayah Desa Kijang Makmur Tapung Hilir pada Selasa siang (10/12/2019), lokasi ini merupakan TKP (Tempat Kejadian Perkara) atas kasus yang akan diekspos ini.

Kapolda Riau yang datang bersama Dir Sabhara, Dir Reskrimsus, Kabid Humas, Kasat Brimob beserta Kapolres Kampar, Kabag Ops dan Kapolsek Tapung Hilir ini, menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi dengan perangkat desa, pihak perusahaan dan masyarakat setempat.

Selain itu kedatangan Kapolda Riau ini juga dimaksudkan untuk meninjau langsung kondisi wilayah serta untuk mengetahui kondisi sosial warga masyarakat di kawasan perkebunan ini.

Baca Juga:  Menjaga Aktifitas Pelajar dan Masyarakat di Pagi Hari Dengan Melaksanakan Pengaturan Pagi

Selanjutnya dihadapan sejumlah awak media yang hadir dilokasi ini, Kapolda Riau menyampaikan konferensi pers, berikut petikannya :

Saat ini harga TBS Kelapa Sawit mencapai kisaran Rp 1900 perkilogram yang merupakan harga tertinggi dalam satu dekade terakhir, peningkatan harga TBS Kelapa Sawit ini selayaknya berdampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan para petani khususnya pemilik perkebunan kelapa sawit.

Trend peningkatan harga TBS ini diharapkan dapat berdampak langsung terhadap pendapatan para petani, namun masalah bukan hanya pada harga saja, beberapa faktor lain juga berpengaruh terhadap penghasilan petani ini seperti maraknya pencurian di kawasan perkebunan.

Terkait kasus pencurian sawit yang diekspos saat ini, ada 3 tersangka yang diamankan dimana 2 diantaranya masih dibawah umur, terhadap kedua pelaku yang belum dewasa ini tentu berbeda penanganan dan proses hukumnya, karena ada peraturan perUndang-undangan tersendiri yang mengatur, ungkap Kapolda.

Baca Juga:  Kapolsek Tapung Hulu, Danramil 16 Tapung Beserta Muspicam Gelar Operasi Yustisi.

Untuk mengatasi maraknya pencurian dikawasan perkebunan kelapa sawit ini, Jajaran Polda Riau telah membentuk Tim Patroli yang ditingkatkan dengan melibatkan personel Sabhara dan Brimob untuk berpatroli ke kawasan perkebunan, hal yang sama juga dilakukan ditingkat Polres hingga Polsek.

Lebih lanjut disampaikan Kapolda bahwa dalam pelaksanaannya Tim Patroli ini akan dibagi dalam 3 zona yaitu Utara, Tengah dan Selatan, dimana Kabupaten Kampar dalam hal ini masuk zona tengah, jelas Kapolda.

Kita berupaya semaksimal mungkin untuk menekan dan mengantisipasi tindak pidana pencurian hasil perkebunan ini, agar masyarakat petani sawit ini bisa meningkat kesejahteraannya seiring meningkatnya harga TBS Kelapa Sawit ini.

Baca Juga:  Diduga LSM JPKP Ambil Alih Tupoksi Ekspestorat Kampar, "Spanduk Bertuliskan Diawasi Dan Binaan JPKP Menghiasi Pintu Masuk Kantor Desa Sibuak"

Pada kesempatan ini Kapolda Riau juga mengajak semua komponen masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan terutama dilingkungannya masing-masing, dan mari kita pelihara terus situasi yang kondusif ini, ungkap Kapolda.

Beberapa warga masyarakat yang ditemui awak media dilokasi perkebunan ini, menyambut baik kebijakan Kapolda Riau dalam meningkatkan kegiatan patroli ke wilayah perkebunan ini.

Masyarakat juga menyampaikan terimakasih kepada jajaran Kepolisian serta Pemerintah yang telah mampu membuat kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat, salahsatu buah dari kebijakan ini adalah peningkatan harga TBS kelapa sawit yang mencapai puncaknya saat ini.

Semoga kedepan tidak hanya komoditas kelapa sawit saja yang mengalami kenaikan namun juga pada komoditas lain serta sektor usaha masyarakat lainnya, yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat secara umum.(Pajar Saragih).

Berita Terkait

Nurul Alfida Fakultas Hukum UBB Angkat Bicara Soal Pengamen Di Jalanan
“Mengapa Pernikahan Dini Masih Marak?” Sebuah Pertinjauan terhadap Remaja dan Masyarakat Indonesia
Kepengurusan DPK Maliku, Sektor Desa Talio & Sektor Desa Dandang Resmi di Kukuhkan DPD Fordayak Pulang Pisau
SAPA “Fauzan Adami”, Menyampaikan Keprihatinannya Terhadap Fenomena Keterlibatan Oknum PNS.
Dugaan Sistem Management Rumah Sakit Umum PT Cut Mutia Medica Nusantara Regional 1 Langsa.
Hasil Pekerjaan Proyek Pengaspalan Peningkatan Jalan Damai Gampong Baroe
Dit-Samapta Polda Aceh, Kembali Bagi Sembako Dalam Kegiatan “Jum’at Berkah”
Waka Polda Aceh, Hadiri Peringatan Maulid Raya Dan Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

Berita Terkait

Minggu, 17 November 2024 - 12:25 WIB

Nurul Alfida Fakultas Hukum UBB Angkat Bicara Soal Pengamen Di Jalanan

Minggu, 17 November 2024 - 11:57 WIB

“Mengapa Pernikahan Dini Masih Marak?” Sebuah Pertinjauan terhadap Remaja dan Masyarakat Indonesia

Minggu, 17 November 2024 - 11:09 WIB

Kepengurusan DPK Maliku, Sektor Desa Talio & Sektor Desa Dandang Resmi di Kukuhkan DPD Fordayak Pulang Pisau

Minggu, 17 November 2024 - 00:39 WIB

SAPA “Fauzan Adami”, Menyampaikan Keprihatinannya Terhadap Fenomena Keterlibatan Oknum PNS.

Minggu, 17 November 2024 - 00:38 WIB

Dugaan Sistem Management Rumah Sakit Umum PT Cut Mutia Medica Nusantara Regional 1 Langsa.

Berita Terbaru