Detikkasus.com | Sumatera Barat – Berhubung adanya “kehebohan” dsn desas desus yang mendadak terkait pembangunan pentas dan medan nan bapaneh di kawasan Cindua Mato. Setelah selesai pembangunannya nanti akan nampak jelas apa manfaatnya yang sebenarnya. Berikut klarifikasi terkait hal ini disampaikan oleh Kadis Parpora Tanah Datar Abdul Hakim kepada Media ini.
“Lapangan Cindua Mato dibangun pentas dan Medan nan Bapaneh adalah sebagai langkah untuk pelestarian kebudayaan. Direncanakan, setelah pentas dan medan nan bapaneh selesai dibangun, di lokasi tersebut akan dilaksanakan penampilan kesenian tradisional setiap Sabtu malam.
Kesenian yang akan ditampilkan adalah dari sanggar-sanggar nagari, sanggar sekolah, dan komunitas yang ada di Kabupaten Tanah Datar.
Pembangunan Medan nan Bapaneh dan pentas diharapkan juga menjadi salah satu bentuk untuk mendongkrak Batusangkar sebagai Kota Budaya sekaligus mendukung pariwisata. Jika ada penampilan kesenian tradisional setiap Sabtu, akan menjadi salah satu daya tarik wisata di Tanah Datar. Karena lokasi Lapangan Cindua Mato berada di tengah kota, dekat dari hotel2 dan penginapan di Batusangkar. Diharapkan ini menjadi salah satu alasan orang menginap di Batusangkar, karena ada kebudayaan yang bisa dinikmati.
Medan nan Bapaneh dan Pentas diharapkan juga menjadi tempat latihan bagi siswa sekolah, komunitas dan sanggar2 yang ada di Kabupaten Tanah Datar.
Pembangunan Pentas dan Medan nan Bapaneh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan DPRD Kabupaten Tanah Datar. Ucap Abdul Hakim.
Dengan demikian para Tokoh masyarakat dan Ninik Mamak, Alim Ulama Cadiak Pandai Tanah Datar akan melihat azas manfaatnya setelah pekerjaan ini benar-benar selesai 100% pelaksanaannya. (Yt)