Penulis : Afriani Nuf Fitri Mahasiswi fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Selama ini kita sering mendengar kata autis, sebenarnya apasih yang dimaksud dengan autis itu sendiri ?
Autis berasal dari kata “auto” yang berarti sendiri. Dimana, penyandang autis memiliki dunia sendiri bagi dirinya. Istilah autis itu sendiri sudah lama diperkenalkan oleh Leo Kanker yaitu pada tahun 1943. Autis merupakan gangguan perkembangan perpasif yang ditandai oleh adanya keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, dan interaksi sosial.
Autisme adalah gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya sudah ada sebelum anak itu mencapai usia tiga tahun. Penyebab autisme sendiri adalah gangguan neurobiologis berat yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
Mungkin masih banyak dari kita yang memandang sebelah mata oarang yang mengalami gangguan autis. Namun, pernahkah kalian memikirkan bagaimana kerasnya perjuangan orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak anak yang memiliki gangguan autis. Hasil penelitian menunjukkan ibu dengan anak autis lebih sering mengalami gangguan kesehatan mental dan kesehatan fisik serta memilki kualitas hidup yang lebih rendah dari ibu yang mempunyai anak dengan masalah perkembangan lain. Sebanyak 40% ibu dan 30% ayah dengan anak yang mengalami autisme mengalami derpresi.
Mungkin masih sedikit dari kita yang mencoba memikirkan ke arah tersebut dan banyak dari kita yang memilih untuk tidak berteman dengan anak yang memilki gangguan autis dan bahkan mengejek ejek anak tersebut. Padahal anak dengan gangguan autis memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti tumbuh dan berkembang dan juga hak untuk hidup seperti masyarakat lainnya. Maka kita sebagai masyarakat yang mengaku mempunyai pendidikan harusnya dapat memberlakukan mereka tanpa melihat kekurangan mereka. A person with autism is not ignoring you. They are simply waiting for you to enter their world.
Jadi jika kita memilki teman dengan gangguan autis untuk tidak membullynya meskipun mereka berbeda dengan kita. Apapun alasannya, membully adalah hal yang salah dan justru berbahaya bagi penderita autis karna akan membuatnya semakin sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.