Detikkasus. om |Lumajang
Kapolres Lumajang, AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH, SIK, MH, MM meresmikan sebuah Masjid Jami Nurul Iman, yang sangat megah di Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jum’at (4/10).
Tampak dari luar berdiri megah sebuah masjid dengan arsitektur Timur Tengah, lengkap dengan pilar-pilarnya yang dibungkus dengan mozaik berwarna keemasan. Mozaik inipun tidak sembarangan dan tidak mudah diperoleh, karena pemesanannya harus ke luar negeri. Demikian pula dengan bahan-bahan catnya yang didatangkan langsung dari luar negeri, sehingga nampak memiliki kualitas yang sangat baik.
Selain itu, pintu masjidnya sendiri terbuah dari kayu jati tebal lengkap dengan ukiran Asmaul Husna. Sedangkan di bagian langit-langit dicat dengan warna putih susu yang memberikan kesan nyaman dan tentram saat melaksanakan ibadah sholat.
Kemegahan masjid ini juga terlihat di bagian mimbar untuk Khutbah Jum’at, terbuat dari kayu jati yang telah dipernis rapi, sehingga memberikan kesan elegan saat dipandang. Bahkan jamaah terasa nyaman dan bagai berada di Surga
Kayu jati memang sering kali dipilih lantaran dinilai kuat dan tahan lama. Meskipun terbilang mahal, namun kualitas dari kayu jati tak bisa dipungkiri tetap menjadi primadona untuk pembangunan masjid di Indonesia.
Dalam pernyataannya, Kapolres Lumajang, AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH, SIK, MH, MM yang juga merupakan putra daerah asli Makassar berharap dengan dibangunnya masjid nan megah tersebut akan dibarengi dengan semangat masyarakat untuk beribadah.
“Ini adalah baitulloh (rumah Allah), saya berharap dengan berdiri megahnya sebuah masjid yang bergaya Timur Tengah ini juga dibarengi dengan masyarakat untuk memakmurkan masjid tersebut. Karena dengan penguatan nilai-nilai agama, dapat pula mengurangi tindak kejahatan,” harapnya.
Kapolres juga mengungkapkan bagi masyarakat yang telah menyumbangkan hartanya untuk pembangunan masjid ini, Insya Allah menjadi amal jariyah yang tidak akan terputus walaupun jasadnya sudah ditanam dalam kuburan.
“Hal ini sesuai yang diriwayatkan dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi : Jika seseorang anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh,” tegas pria yang menyelesaikan gelar S1 di UNS Solo, S2 di Universitas Gadjah Mada Jogjakarta serta S3 di Universitas Padjajaran Bandung tersebut. (Tim)