Detikkasus.com | Tuban – Sebagai kelanjutan Program Pelatihan Tahap I yang telah dilaksanakan pada bulan Maret 2019, PT Pertamina menyelenggarakan Program Pelatihan Tahap II berupa Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dasar kepada calon tenaga kerja (Naker) proyek pembangunan Kilang Minyak GRR (Grass Root Refinery) Tuban.
Bertempat di Aula UPT Balai Latihan Kerja Tuban, acara tersebut dibuka Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si. Turut hadir perwakilan dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (PTSP dan Naker), Camat Jenu, Kepala Desa sekitar dan Kepala UPT BLK Tuban.
Pelatihan diikuti 59 peserta dari desa sekitar. Yakni Desa Wadung, Sumurgeneng, Kaliuntu, Rawasan, dan Desa Mentoso, Kecamatan Jenu. Ini merupakan program Pertamina dalam rangka memberi peluang kerja kepada masyarakat sekitar lokasi proyek kilang minyak Tuban.
Wabup Boor Nahar menyampaikan, Tuban telah 4 kali menerima penghargaan tentang zero accident di K3. Hal ini diraih karena perusahaan sadar akan perlunya keselamatan, dan kesehatan kerja bagi karyawan. Terutama perusahaan yang memiliki resiko pekerjaan yang tinggi.
“Saya minta semua pekerjaan yang dilaksanakan di kilang minyak ini juga zero accident atau nol kecelakaan kerja,” kata Noor Nahar.
Dia katakan, kilang minyak di Jenu merupakan proyek strategis nasional yang tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemkab ingin adanya proyek kilang dapat menaikan taraf hidup masyarakat sekitar.
Wabup juga berharap semua pekerjaan yang dapat dilakukan oleh warga sekitar dapat dikerjakan oleh warga lokal Tuban. Guna mempermudah sosialisasi, pembebasan lahan dan lain sebagainya.
Selanjutnya, Wabup berterima kasih kepada Pertamina dan BLK Tuban yang telah melaksanakan komitmennya untuk melatih masyarakat agar dapat bekerja dengan baik. Ketua Komda Lansia ini juga berpesan agar peserta dapat menjalani pelatihan secara sungguh-sungguh dan diharapkan tidak berhenti pada posisi ini, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk jenjang pekerjaan yang lebih tinggi.
“Diharapkan dengan adanya improvement skill dapat membuat peserta menjadi tenaga kerja tetap di Pertamina,” harapnya.
Guna mencegah terjadinya permainan harga lahan, wabup menegaskan akan memberhentikan oknum pemerintah yang menjadi makelar tanah di kecamatan Jenu. “Saya akan langsung memberhentikan oknum pejabat pemerintah yang mencoba membohongi masyarakat dengan menjadi makelar tanah di wilayah sekitar proyek,” tegasnya.
Pada Kesempatan yang sama, VP Project HSSE Sahadi dalam sambutannya menyampaikan, pelatihan tahap kedua ini direncanakan terdiri dari pelatihan K3 dimana didalam pelatihan ini juga akan disampaikan materi khusus mengenai budaya Health, Safety, and the Environment (HSE) di Pertamina. Kebijakan peraturan keselamatan kerja dan kesehatan kerja di Pertamina, dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja, bahaya-bahaya di tempat kerja , serta pengamatan keselamatan kerja (PEKA) atau cara pengisian PEKA.
Pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 17 sampai 18 September ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kualifikasi sesuai dengan materi yang telah disampaikan dalam pelatihan tersebut. Diharapkan peserta memiliki kesadaran dan budaya keselamatan kerja yang tinggi dimana perusahaan sangat menekankan terkait dengan HSE tersebut.
(imam/MCT)