Babinsa Jabon Hadiri Undangan HUT ke 74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 Di Desa Kupang

Selasa, 20 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Babinsa Jabon Hadiri Undangan HUT ke 74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 Di Desa Kupang.

Detikkasus.com|Sidoarjo – Kegiatan Anggota Koramil 0816/08 Jabon Babinsa Desa Kupang Bersama Warga setempat, menghadiri Undangan pagelaran Seni Budaya Kuda Lumping dan Campursari (Putro Wigati Joyo) dari Kab Kediri dalam rangka memeriahkan HUT ke 74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 yang di adakan kepala Desa Kupang bpk Muhamad di Dusun Tegal Sari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Seni 19/08/2018.

Acara tersebut di mulai pada Senin malam pkl 20.00 wib, Kesenian ini merupakan salah satu kesenian Tradisional. Campur Sari dan Kuda Lumping adalah salah satu kesenian Tradisional jawa yang mewakili kelompok penunggang kuda, kuda yang digunakan dalam tarian ini bukalah kuda sungguhan. Namun kuda yang dibuat dari bambu yang di anyam dan di bentuk dan dihiasi meyerupai kuda dan menari ini sangat populer di masyarakat jawa.

Baca Juga:  Masyarakat Tionghoa Serahkan 2.000 Paket Sembako Ke Posko Gugus Tugas COVID-19 Dumai

Terkait dengan asal usul dan nilai historisnya, Tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebagai pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan – gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, Menirukan gerakan layaknya kuda di tengah peperangan.

Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, Juga menampilkan yang mempertontonkan kekuatan supranatural, magis, Seperti mengunyah kaca, Menyayat lengan dengan golok, Membakar diri, Berjalan di pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, Pilihan ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di Lingkungan Kerajaan Jawa dan merupakan aspek non militer yang digunakan untuk melawan pasukan Belanda.

Baca Juga:  Giat Gerai Vaksin Keliling Pedesaan Polresta Sidoarjo di Desa Gamping Rowo

Babinsa Koramil 0816/08 Jabon Sertu Sugianto dan Kepala Desa Kupang bpk Muhamad menerima ucapan terimakasih dari ketua grub Seni Budaya Kuda Lumping dan Campursari (Putro Wigati Joyo) dari Kab Kediri atas kepeduliaanya untuk selalu melestarikan budaya jawa jenis kuda lumping. Dijelaakan oleh pengurus seni Budaya Putro Wigati Joyo, menari Jaran Kepang juga menggunakan Anyaman bambu seperti kuda yang di hiasi dengan rambut plastik dan di hias dengan cara di kepang .

Babinsa juga menyajikan kuda lumping yang merupakan kesenian jawa yang menyuguhkan gerak tari, dalam penampilannya. Kuda lumping, biasanya dimaikan oleh beberapa penari pria dan wanita, para penari menari dengan gerakan yang dipahami para prajurit penunggang kuda di medan pertempuran.

Baca Juga:  Danramil 0816/13 Wonoayu Dan Forkopimka Hadiri Pelantikan GP Ansor Wonoayu

Bapak Baninsa Sertu Sugianto juga membahas tentang kesenian jawa jenis kuda lumping tanpa perlu di patenkan oleh pemerintah sehingga tidak akan diklen dan di serobot menjadi milik budaya luar negeri.

Kegiatan berakir pukul 24.30 wib dengan tertib dan aman. Dan Kades Kupang bpk Muhamad mengucapkan terimakasih kepada Bapak Babinsa Sertu Sugianto yang meluangkan waktunya untuk hadir dalam acara memeriahkan HUT ke 74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 ini. Sehingga hubungan Babinsa dan Warga binaannya semakin erat dan akrab.

Berita Terkait

Ketua DPC PJI Bojonegoro : Kawal Terus Kasus Pembacokan Wartawan di Wilayah Hukum Polres Tuban
Eho Baluta Nias Selatan Dikunjungi Pasangan FAOITA No. Urut 4
Paslon FAOITA NO. 4 kukuhkan Kordes Dan Kartini FAOITA Se-Kecamatan Hibala Kabupaten Nias Selatan
Pelaksanaan Bimtek, Terus Bergulir Menjelang Akhir Tahun, Dan Terus Kerap Menguras Dana Desa.
Telan Korban Kecelakaan, Ormas LAKI, Minta Kantor Dinas PUPR Aceh Timur, Segera Perbaiki Badan Jalan Yang Telah Rusak 
SAPA : Tekankan Bahwa Syariat Islam Aceh, Sering Kali Hanya Menjadi Janji Tong Kosong Nyaring Bunyinya.
80 Persen Pelanggar Syariat Islam Di Banda Aceh Mahasiswa Asal Luar Kota.
SDM Polda Aceh, Melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Konselor Psikologi
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 16:11 WIB

Ketua DPC PJI Bojonegoro : Kawal Terus Kasus Pembacokan Wartawan di Wilayah Hukum Polres Tuban

Sabtu, 16 November 2024 - 10:55 WIB

Eho Baluta Nias Selatan Dikunjungi Pasangan FAOITA No. Urut 4

Jumat, 15 November 2024 - 21:28 WIB

Pelaksanaan Bimtek, Terus Bergulir Menjelang Akhir Tahun, Dan Terus Kerap Menguras Dana Desa.

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

Telan Korban Kecelakaan, Ormas LAKI, Minta Kantor Dinas PUPR Aceh Timur, Segera Perbaiki Badan Jalan Yang Telah Rusak 

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

SAPA : Tekankan Bahwa Syariat Islam Aceh, Sering Kali Hanya Menjadi Janji Tong Kosong Nyaring Bunyinya.

Berita Terbaru

Peristiwa

Kodam IV/Diponegoro Menyiapkan Skema Jaga Stabilitas Pilkada

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:12 WIB

Uncategorized

Eho Baluta Nias Selatan Dikunjungi Pasangan FAOITA No. Urut 4

Sabtu, 16 Nov 2024 - 10:55 WIB