Detikkasus.com | Tuban – Tantangan baru perkoperasian tidak sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi semata, akan tetapi menyangkut persoalan pola pikir, dan perubahan dalam sistem kelola koperasi.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si., saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Koperasi ke 72, dan Hari Keluarga Nasional 2019 di halaman Pemkab Tuban, Rabu (17/07/2019).
Menurut Budi Wiyana, kreativitas dan inovasi yang tinggi melalui pemanfaatan teknologi digital merupakan hal yang harus dimiliki insan koperasi dalam menghadapi lingkungan yang dinamis.
Pemanfaatan teknologi digital dapat menggunakan platform e-commerce, aplikasi retail online dan pengembangan aplikasi bisnis lainnya, jelas birokrat kelahiran Nganjuk tersebut.
Disampaikan, saat ini sebanyak 407 atau sebesar 69,10 persen koperasi di Tuban yang sudah mendapat sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK) dari Kementerian Koperasi dan UKM. Oleh karena itu Tuban mendapatkan predikat 10 terbaik se Jawa Timur.
“Pada usia yang ke-72 koperasi masih menunjukkan peran dan kontribusinya yang besar pada pertumbuhan ekonomi masyarakat”, ungkapnya.
Sebagai organisasi ekonomi berbasiskan anggota, koperasi diharapkan mampu mengatasi permasalahan internal. Khususnya dalam bidang peningkatan kualitas SDM produksi, pemasaran, dan permodalan.
“Koperasi wajib menyelenggarakan pendidikan anggota agar SDM-nya berkualitas dan mampu berkontribusi memajukan koperasi”, tegas Budi Wiyana.
Pada kesempatan itu, sebagai bentuk apresiasi yang positif bagi insan penggerak koperasi diserahkan secara simbolis piagam pernghargaan tanda jasa bakti koperasi dan UKM. Termasuk pemberian sertifikat NIK dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Pada Upacara ini juga diperingati Hari Keluarga Nasional tahun 2019 tingkat provinsi, dalam peringatan ini Sekda menegaskan betapa pentingnya keluarga dalam membangun suatu bangsa. keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam membentuk kepribadian anak bangsa dan kehidupan bernegara, jelasnya.
Sekda berharap melalui fungsi keluarga dapat menumbuhkan karakter anak bangsa yang kuat dan memiliki kepribadian yang terpuji.
Sekda juga mengungkapkan bahwa kegiatan yang digalakkan dalam momentum Harganas tahun 2019 adalah gerakan kembali ke meja makan dan gerakan tidak melihat media sosial dan tv pada jam 18.00 sampai jam 21.00 dengan maksud mulai jam 6 sore sampai jam 9 malam anggota keluarga melakukan aktivitas yang mengarah pada nuansa kebersamaan.(imm/MCT)