Penulis : Ella Septia Anggraeni. Dari fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
TTL : Malang, 07 September 1999
Alamat : Purworejo Krajan Wetan, Donomulyo, Malang
Detikkasus.com | Gangguan kesurupan bukanlah fenomena yang asing, fenomena ini sering kali terjadi dikalangan pelajar, mahasiswa terutama pada perempuan. Gangguan kesurupan ini diawali dengan gejala dimana individu yang bersangkutan berteriak histeris, mengalami kejang-kejang, hingga hilangnya kesadaran.
Waktu terjadinya kesurupan juga beragam, pada pelajar umumnya terjadi saat akan mengawali proses belajar, proses belajar sedang berlangsung, menempati ruangan yang baru atau jarang dikunjungi, sebelum atau saat berlangsungnya psoses ujian dan saat melaksanakan apel atau upacara bendera.
Dalam kajian ilmu psikologi fenomena kesurupan merupakan salah satu kajian yang cukup menarik untuk didalami, prilaku gangguan kesurupan yang cukup kompleks, dan cukup rumit untuk diartikan dari segi kondisi sadar menuntut analisi yang lebih dalam tentang penyebab, dan bagaimana proses terjadinya gangguan kesurupan tersebut, untuk dapat lebih memahami fenomena kesurupan perlu dijelaskan secara ilmiah.
Menurut ilmu psikologi kesurupan termasuk pada gangguan jiwa ringan (dissociative trance disorder) atau trans disasosiatif. Menurut Prof. Dr.Dadang Hawari psikiater UI, bahwa kesurupan atau possesion adalah reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi desosiasi- yaitu reaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari kebenaran di sekitarnya itu, yang disebabkan adanya tekanan fisik maupun mental. Tekanan yang dimaksud adalah tekanan yang dapat berupa konflik batin atau konflik yang terjadi pada individu tersebut.
Konflik yang banyak dan ditekan ke alam bawah sadar, tidak diselesaikan dan dikelola dengan baik, alhirnya akan menjadi tumpukan sampah emosi negatif yang menumpuk di alam bawah sadar seseorang, salah satu bentuk imbalan dari menumpuknya tekanan atau sampah emosi ini adalah dalam bentuk mimpi buruk, mengigau, dan dalam bentuk dissociative trance disorder atau gangguan kesurupan.
Fenomena kesurupan ini dapat terjadi secara individu maupun terjadi secara massal. Kondisi kesurupan massal ini sering menimbulkan persepsi bahwa kesurupan itu dapat menular seperti halnya virus penyakit, namun sebenarnya dalam kajian psikologi kondisi ini terjadi karena adanya histeria massal atau kondisi lingkungan yang saling mempengaruhi sehingga terjadi kepanikan secara bersama-sama.
Dari fenomena tersebut dapat menjawab mengapa perempuan lebih cenderung mengalami kesurupan dibanding laki-laki, alasannya adalah karena perempuan lebih mudah dipengaruhi atau sugestble dibanding laki-laki. Selain itu juga perumpuan memiliki kecenderungan lebih besar mengalami stress atau trauma.
Selanjutnya dalam sudut pandang hipnosis, kesurupan merupakan proses perpindahan tingkat kesadaran sesorang dari kesadaran normal ke kondisi bawah sadar secara tiba-tiba yang disebabkan oleh faktor emosi negatif yang terpendam dan terakumulasi sejak lama, namun luapan emosi tersebut belum pernah dikompensasikan. Menurut Maslim, kesurupan merupakan gangguan yang menunjukkan adanya kehilangan sementara aspek penghayatan akan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungannya, dalam beberapa kejadian individu tersebut berperilaku seakan-akan dikuasai oleh kepribadian lain, kekuatan ghaib, malaikat atau “kekuatan lain”.
Proses terjadinya kesurupan pada umumnya diawali oleh adanya konflik internal atau konflik dalam diri seseorang, yang menyebabkan kondisi kejiwaan dalam keadaan labil, gelisah, dan adanya tekanan. Atau bisa juga disebabkan oleh kondisi dalam diri seseorang yang belum terselesaikan, dan tidak diekspresikan, serta ditekan di alam bawah sadar, sehingga suatu waktu, tekanan tersebut muncul secara spontan, tidak terkendali dan histeria itulah bagian dari gangguan kesurupan. Menurut Andri Hakim proses terjadinya kesurupan atau perubahan level kesadaran secara spontan terdiri dari tiga bentuk, yaitu; Induksi secara Visual (Penglihatan), Induksi secara audio atau pendengaran, dan Induksi secara kinestetik atau perasaan.
Berdasarkan faktor yang menyebabkan sesorang mengalami gangguan kesurupan, maka penangannya pun harus mengacu kepada hal yang menjadi penyebab atau sumber masalah dari kesurupan tersebut, secara umum bahwa penyebab kesurupan disebabkan oleh kondisi psikologis yang lemah, karena perasaan sedih yang berlebihan, kondisi dendam, ataupun tekanan (stres) yang tidak diekspresikan, untuk mengatasi hal tersebut dengan cara; meningkatkan kemampuan individu yang mengalami kesurupan dengan cara melatih kemampuan dalam mengolah stres dan konflik dengan cara yang baik. melatih kemapuan meningkatkan toleransi terhadap stres dan tekanan yang dialami, sehingga tidak dikompensasikan dalam bentuk perilaku kesurupan.
Selanjutnya menurut Andri Hakim kesurupan dapat dicegah dan diatasi dengan cara:
1.Meminimalisisr penyebab daru kesurupan misalnya, mengadakan perbaikan terhadap sistem pembelajaran yang terkadang menjadi pemicu stres atau tekanan bagi pelajar.
2. Menciptakan lingkungan kademik yang humanis dna menyenangkan.
3. Menciptakan kondisi ruangan fisik yang nyaman, dengan cara mengatur pencahayaan, memilih warna yang cerah dan lembut, serta meningkatkan kebersihan.
4. Selanjutnya untuk meningkatkan kondsi psikologis individu yang mengalami kesrupan dapat dilakukkan dengan cara melakukkan hipnoteraphy, dengan cara menterapi individu yang sering mengalami kesurupan dengan melatih kemampuanya lebih terbuka dengan masalah, tekanan atau beban maslah yang dialami, tidak terlalu sensitif, mensugesti untuk dapat lebih tenang, mengurangi kecemasan, serta memberikan penguatan agar individu yang mengalami gangguan kesurupan untuk lebihpercaya bahwa ia mampu menyelesaiakn maslah atau beban yang dialami, memaafkan kondisi masa lalu.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa konsep kesurupan menurut pandangan psikologi merupakan kondisi dissosiasi atau hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realita atau kenyataan, tidak mampu mengendalikan dirinya (histria), menampilkan berbagai perilaku yang dimunculkan oleh pribadi yang berbeda (split personality), perpindahan kesadaran dalam tingkat normal ke alam bawah sadar secara spontan, serta dapat menimbulkan efek hitreria massal yang disebabkan oleh sugesti.