Penulis : Mahdania Citra Pradila. Mahasiswa universitas Muhammadiyah Malang jurusan Civic hukum.
Detikkasus.com | Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar, sistematis, dan terncana untuk mengembangkan potensi diri, kecerdasan, kepribadian, spiritual keagamaan, akhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya dalam bermasyarakat, untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik dan usaha mendewaskan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan sangat penting untuk semua kalangan, khusunya untuk perempuan. Karna kodratnya seorang perempuan akan menjadi seorang IBU, perempuan sebagai penentu utama karakter suatu penerus bangsa, karna Gen terbesar yang diwariskan adalah Gen seorang IBU. Jika seorang perempuan yang tidak memiliki pendidikan dan moral yang baik bisa jadi generasi penerusnya nanti tidak memiliki moral yang baik bahkan tidak bisa menjadi penerus bangsa yang berkarakter dan bermoral. Karna seorang perempuan akan menjadi madrsah pertama untuk anaknya nanti, perempuan yang akan mengajarkan hal-hal kecil tentang norma dan bagaimana seharusnya bersikap.
Pendidikan adalaha salah satu contoh bentuk emansipasi yang bisa lakukan perempuan, emansipasi perempuan sudah dikumandangan oleh IBU KARTINI, dan sudah banyak lembaga pendidikan yang sudah menyamakan kesempatan antara laki-laki dan perempuan untuk menempuh pendidikan bahkan dalam dunia kerja juga sudah bisa bersaing. Tapi masih banyak juga perempuan yang enggan untuk melanjutkan pendidikan dan memeiliki pikiran untuk menikah muda, dan memilih untuk berada dirumah. Rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan yang tinggi bagi perempuan. Merasa tidak perlu, tidak berkewajiban, atau bahkan tidak begitu menginginkan adalah sejumlah alasan yang kerap dilontarkan sehingga wanita kerap mengesampingkan pendidikan. Berbagai alasan lainnya bahkan lebih sering lagi terdengar dari para perempuan yang telah berumah tangga, misalnya: sibuk mengurus anak dan suami, untuk apa sekolah / kuliah lagi (kan sudah menikah ini), biar kelak anak-anak saja yang sekolah (ibunya tidak usah), tidak perlu kuliah / sekolah karena tidak akan bekerja juga di kantoran.
Meskipun begitu, wanita juga harus mengupayakan yang terbaik untuk hidupnya sendiri dan kelak keluarganya nanti, sama halnya dengan para pria. Untuk itu, maka jelas pendidikan yang tinggi sangat penting bagi wanita, sebab ini akan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan mereka di masa yang akan datang. Dan juga akan mempengaruhi kualitas karakter anak yang akan dilahirkan, gen terbesar yang diturunkan dalam hal IQ atau kecerdesan adalah gen dari seorang IBU. Jadi bagaimana nanti kualitas kecerdesan anak yang akan dilahirkan tergantung kecerdasan dari ibunya, seorang ibu yang menjadi awal sekolah untuk anaknya. Mengurus dan mendidik masa depan anak-anak adalah tugas seorang wanita, menjadi seorang wanita yang kemudian nantinya akan menjadi seorang ibu harus memiliki banyak pengetahuan. Semakin lama perkembangan teknologi dan pemikiran seorang anak akan semakin berkembang bagaimana nanti jika misalkan anak kita bertanya suatu hal yang tidak kita ketahui jika ibunya saja tidak bisa mengikuti perkembangan teknlogi dan informasi diluar sana.
Najwa Shihab lahir di Makassar 16 September 1977 pembawa acara disalah satu televisi. alumni Fakultas Hukum UI tahun 2000 dan juga pernah sekolah di luar negri di Melbourne Law School tahun 2000, semasa SMA terpilih mengikuti program AFS selama 1 tahun di Amerika Serikat. Beliau sukses dalam dunia jurnalis sampai sekarang sudah mendirikan sebuah perusahaan berita dan media dan omni-channel. Najwa shihab adalah salah satu contoh perempuan yang sukses dalam dunia pendidikan, karir dan juga menjadi seorang ibu dari Namia dan Izzat Ibrahim.
Untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, wanita karir tidak mudah. Kita harus bisa mengatur waktu antara mengurus rumah tangga dan pekerjaan diluar, menjaga pola hidup dan emosi karna menjalani 2 peran sekaligus sangat menguras tenaga maka dari itu harus istirahat yang cukup, menjaga pola makan, dan olahraga teratur, mampu membedakan emosional saat bekerja dan sebagai ibu seperti halnya saat ada masalah di keluarga jangan sampai dibawa kekantor begitu juga sebaliknya, luangkan waktu untuk berdiskusi bersama suami untuk mengatur rumah tangga dan menanyakan hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan atau kesalahan apa saja yang harus dibenahi. Dengan begitu semua akan berjalan tepat pada waktu dan tempatnya.