Oleh : Zendita Alvian
Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas ilmu sosial ilmu Politik
Detikkasus.com | Psikologi Politik Menakar Kepribadian Perempuan dalam panggung politik.
Psikologi politik memiliki makna ilmu yang mempelajari tentang perilaku politik manusia, bergabungnya dua ilmu ini memiliki hal yang menarik yaitu pertama bahwa kajian ilmu psikologi politik pada dasarnya sebagian besar bersifat campuran antara 2 pemikiran tersebut , yang kedua karakteristik ilmu psikologi politik sangat tepat diaplikasikan pada ilmu-ilmu psikologi dalam konteks politik yang berusaha berbaur deengan ilmu politik. (Schildkraut,1995:808)
Ilmu psikologi politik memang menarik untuk dijadikan analisis perilaku politik secara kelompok ataupun individu. Hal lainya juga dapat menganalisis kelompok politik yang dinamis seperti partai politik. Selain itu psikologi politik dapat menjadi tolak ukur politikus dalam kepribadinanya, motivasinya, presepsinya dan lain-lainnya. Selain itu pada dasarnya setiap individu memiliki sifat yang berbeda-beda. Kualitas politikus yang baik maka akan berdampak pada pembangunan bangsa yang baik namun sebaliknya apabila kurang baik maka bangsa itu akan mengalami kegagalan atau malah terpecah belah.
Personality pada umumnya dipahami sebagai sifat yang melekat pada manusia secara psikhis oleh setiap diri manusia baik sebagai diri individual ataupun sebagai kelompok. Sifat tersebut melekat pada diri individual ataupun kelompok dan memiliki pengaruh secara psikhis baik intra maupun ektra sebagai suatu sifat yang melekat ketika berinteraksi dengan diri ataupun kelompok yang lain. Asumsi yang kedua konsep kepribadian berdasarkan sifat yang melekat pada seseorang secara consistency atau stability. Artinya bahwa seseorang sebagai diri individual ataupun group memiliki sifat yang stabil ataupun konsisten baik secara intra ataupun ekstra dalam pergaulan antara yang satu dengan yang lain.
Psikologi politik tidak hanya memuat ilmu politik, tetapi sifatnya lebih umum dan aplikatif bagaimana mengetahui perilaku manusia dari segi politik. Perkembangan selanjutnya psikologi politik sejajar dengan ilmu sosiologi psikiatri, dan ilmu politik secara umum yang digunakan dalam penelitian ilmiah. Secara original psikologi politik mengkaji tentang kepemimpinan dan perilaku politik. Selanjutnya berkembang pada relasi antar kelompok, membuat keputusan, pengaruh komunikasi, pergerakan politik maupun mobilitas politik.
Ke ikut sertaan perempuan dalam panggung politik juga dapat memepengaruhi psikologi pemilih. Mengapa demikian karena perempuan dapat menjadi alternative pilihan apabila memiliki personality yang baik dan dapat menrepresentasikan perilakunya dengan cakap sera tanggung jawab. Tak hanya itu perempuan dengan sifat keibuanya akan dapat membangun dan menyentuh masyarakat lebih dalam dan lebih dekat.
Dewasa ini sangat banyak sekali gubernur, walikota, DPR RI dan DPRD dari kaum perempuan. 2014 lalu dari 560 sebanyak 97 di duduki oleh perempuan. Selain itu banyaknya mentri perempuan di kabinet kerja Jokowi membuktikan bahwasanya eksistensi perempuan dalam panggung politik mengalami peningkatan. Tak hanya itu terbukti dengan terpilihnya Khofifah Indra Prawansa menjadi gubernur Jawa timur juga dapat membuktikan bahwa kaum perrempuan mampu menjadi pemimpi dengan syarat memiliki integritas dan personality yang baik. Personality politic akan menjadi sandaran yang kuat untuk beraksi dalam politik yang santun dan berdasarkan nurani. Kepribadian politik akan menjadi ukuran seseorang dalam aktivitas seni berpolitik dan idiologi politik. Kepribadian yang baik akan menampilkan seni berpolitik dan idiologi politik yang baik. Sebaliknya kepribadian yang tidak baik akan menampilkan seni berpolitik dan idiologi politik yang tidak baik.